7

634 38 4
                                    

H
A
P
P
Y
R
A
D
I
N
G

"Makasi ya Pak"

"Sama sama Den, kalau gitu Bapak pamit ya"

Asgar mengangguk, cowok itu masuk ke pekarangan rumah yang besar dan mewah. Jarak antara rumah Asgar dan Ayezha terbilang cukup jauh, tapi kedua nya sama sama tinggal di komplek perumahan elit.

ceklek

Perlahan Asgar masuk kedalam rumah. Sepi, hanya itu yang bisa ia rasakan saat berada di rumah ini. Beda dengan saat berada di rumah Ayezha, rasa kekeluargaan dan kasih sayang selalu menyelimuti nya

"Den Asgar! Astaga Den, akhirnya Aden pulang" seorang wanita paruh baya menghampiri Asgar dengan tergopoh gopoh. Asgar tersenyum lalu memeluk wanita paruh baya itu, "Asgar kagen Bi
Wati"

Bi Wati tersenyum lalu membalas pelukan Asgar, "Bibi juga lebih kangen sama Aden, kangen banget"

Asgar terkekeh lalu melepas pelukan nya, ia menyodorkan tas berisi makanan yang diberikan Bunda Ray tadi, "Ini tolong dipanasin ya Bi, Asgar mau mandi dulu baru makan"

Bi Wati mengangguk, "Siap! Kalau gitu Bibi kebelakang dulu"

Asgar mengangguk, ia menatap rumah ini yang sudah beberapa minggu tidak ia kunjungi. Hanya ada Bi Wati dan beberapa pekerja yang ada di rumah ini. Ia sudah menganggap Bi Wati sebagai ibu nya, Bi Wati yang selalu sabar mengurus nya dan selalu membuat nya merasakan bagaimana rasanya cinta kasih seorang Ibu untuk anak nya

Lama memandang sekitar, akhirnya Asgar memutuskan untuk pergi ke kamar nya.

ceklek

Bersih.

Kamar nya selalu bersih walaupun ia sering meninggalkan rumah ini, Bi Wati mengurus kamar nya dengan baik.

Asgar menghempaskan badan nya ke kasur, cowok itu memandang langit langit kamar nya. Ia terdiam sesaat, pikiran nya kosong, entah apa yang cowok itu pikirkan saat ini.

Lama dengan pemikiran nya sendiri, Asgar bangun dan memutuskan untuk mandi. Menenangkan pikiran nya ditemani dengan air yang dapat menyejukkan badan dan pikiran nya.

__________

Selesai mandi, Asgar turun kebawah untuk makan. Cowok itu duduk di meja makan, sendirian. Tidak ada siapa-siapa dirumah ini, ia hanya sendiri.

"Sok dimakan Den, biar cepet gede"

Asgar tertawa, "Aku udah gede Bi"

"Tapi bagi Bibi, Den Asgar masih jadi anak kecil kesayangan Bibi"

Asgar mengangguk, "Pasti!"

"Sini makan sama aku Bi, tadi Bunda Ray yang masak ini"

Bi Wati menggeleng tak enak, "Bibi makan nya nanti aja Den"

Asgar terdiam lalu menggeleng, "Gapapa Bi, sini makan. Ajak yang lainnnya juga, biar ga sepi"

Bi Wati terdiam, ia tau bahwa Tuan Muda nya itu selalu merasa sendiri. Tak ada siapapun dirumah ini, ia juga sedikit kaget saat Asgar pulang tadi, karena biasanya cowok itu hanya di Apartemen, dan Bi Wati yang sesekali datang ke apartemen Asgar untuk membersihkan Apartement itu

Bi Wati tersenyum, "Yaudah kalau gitu Bibi panggilin dulu, Aden makan duluan aja gapapa"

Asgar mengangguk lalu menatap Bi Wati lamat, "Makasi banyak Bi"

Bi Wati tersenyum, "Kembali kasih Den"

Setelah memanggil semua pekerja yang ada di sana, mereka makan dengan bersama. Bercanda gurau dengan Tuan mereka, Asgar tak mempermasalahkan itu, ia merasa senang karena keadaan rumah ini terasa lebih ramai dan hidup. Walaupun yang menghidupkan nya bukan keluarganya, tapi ia tetap senang merasa hangat di tengah tengah kehangatan ini.

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang