H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
Asgar membuka matanya dengan perlahan, tangan nya menutupi silau matahari yang masuk kedalam netra nya. Maniknya mendapatkan seseorang tengah berdiri menghadap keluar jendela dengan posisi membelakanginyaSiluet itu maju dengan langkah perlahan, pandangan pemuda itu masih silau tertutupi dengan cahaya matahari.
Sampai pada akhirnya matanya bisa menyesuaikan cahaya. Jantung nya berdebar saat melihat siapa yang ada di pandangannya
“Yezha...”
Gadis itu tersenyum manis dengan tangan yang mulai terangkat untuk mengelus dahi pemuda itu dengan lembut. Ayezha mengecup dahi pemuda itu dengan lembut, pemuda itu pun bisa merasakan hangat nya kecupan yang diberikan oleh kekasihnya
Bibir pucat itu masih kelu untuk berbicara, jantungnya berdetak dengan cepat. Ia mengedipkan matanya berkali kali guna memastikan siapa yang sebenarnya ada di depannya
Ayezha mencondongkan badannya, manik kedua nya saling bertatapan dengan lamat, Ayezha tersenyum dan juga Asgar yang masih terdiam di tempat dengan pandangan nya yang kosong
“Hei, ini aku” ucapnya berusaha untuk menyadarkan kekasihnya bahwa ia benar benar disini
“Ayezha?” tanya nya lagi, ayezha mengangguk dengan senyum nya yang masih terpatri
Asgar mengangkat tangan nya guna menyentuh pipi gadis itu, Ayezha hanya diam menatap apa yang di lakukan pemuda itu kepada nya.
Tangan yang mulai terlihat kurus itu menyentuh pipi Ayezha dengan lembut, usapan dengan usapan mulai di lakukan oleh pemuda itu. Ayezha merasa nyaman dan tenang, momen ini yang sangat ia tunggu tunggu, ia merindukan kekasihnya, sangat.
Pemuda itu mulai tersenyum, senyuman itu menular membuat Ayezha ikut tersenyum dengan bahagia. Gadis itu mengangguk, ia menggenggam tangan kekasihnya yang masih menempel pada pipi nya
Pintu terbuka dengan perlahan, Renata tersenyum menatap pemandangan di pagi hari ini. Ia berjalan dengan langkah perlahan tanpa menganggu keduanya, “Ehem, pagi pagi udah romantis romantisan aja nih”
Keduanya langsung menjauhkan diri mereka masing masing, Renata tersenyum dengan geli menatap keduanya, ia menghampiri putra nya yang masih memegang tangan kekasihnya dengan erat
Wanita itu mengecup dahi putra nya dengan lembut, tangan nya mengelus dahi itu dengan sekilas. “Ada keluhan sayang?” tanya nya
Pemuda itu menggeleng pelan menatap mama, ia tersenyum menatap wanita itu. “Mama, terimakasih”
Renata tersenyum menatap putranya, ia mengangguk dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya. Ayezha ikut tersenyum, interaksi kedua ibu dan anak itu sangat hangat diliat. Asgar menatap kekasihnya dengan binar mata yang sangat bahagia, tangan nya masih mengenggam tangan gadis itu dengan ikhlas tanpa ingin mengendurkannya ataupun melepaskannya barang sedetik pun
Seorang perawat datang dengan membawa nampan makanan dan juga obat obatan yang berjumlah lumayan banyak. “Waktunya makan” perawat itu tersenyum dengan riangnya, tangan nya terulur menyerahkan nampan itu pada Renata
Asgar menatap malas makanan itu, terlebih pada obat yang ada di atasnya.
Ayezha mengerti dengan keadaan ia tersenyum kepada Renata mengisyaratkan supaya nampan itu diberikan kepada nya
Renata menggeleng pelan melihat tingkah laku putra nya yang terlihat semakin manja bila ada kekasihnya di sisinya. Renata menatap interaksi keduanya dengan senyum dan sesekali terkekeh saat melihat adegan lucu
Kedua nya saling melemparkan candaan, tak lupa dengan Asgar yang clingy dan Ayezha yang meladeni nya. Tak lupa juga momen ambek ambek an Asgar dan Ayezha yang membujuknya.
Renata bahagia melihat putra nya dapat tersenyum lepas dan bebas berekspresi seperti ini. Wanita itu juga sadar jika terkadang putra nya itu masih terlihat kaku jika sedang bersamanya dan ia merasa jika itu wajar bagi nya
Hubungan masa lalu mereka yang sangat buruk dan interaksi keduanya yang jarang terjadi, membuat Renata merasa jika hal itu wajar. Ia merasa sangat gagal untuk menjadi ibu bagi putra nya, dan sekarang melihat putra nya bahagia dengan pasangan nya membuat Renata semakin bahagia, bahkan sangat bahagia
_________________________________________
Setelah selesai dengan sarapan pagi nya dengan di iringi sedikit drama tentang minum obat, kedua pasangan itu saat ini tengah berjalan jalan di sekitar taman. Asgar, pemuda itu banyak tersenyum pagi ini, tentu saja tanpa harus dikatakan lagi penyebabnya yang tak lain adalah Ayezha
Ayezha berhenti mendorong kursi roda yang dinaiki oleh kekasihnya, gadis itu mendudukan dirinya diatas kursi dengan asgar yang ada di depannya
Keduanya sama sama terdiam, Ayezha yang menikmati pemandangan sekitar karena banyaknya anak anak sedang bermain yang mungkin kerabat nya sedang dirawat disini
Asgar, pemuda itu yang sedang menikmati senyum yang sudah lama rasanya tidak ia lihat secara langsung
Ayezha menatap kedepan, matanya bertubrukan dengan manik kekasihnya yang sedang menatapnya dengan intens. Gadis itu memegang tangan pemuda di depan nya yang sudah mulai terlihat kurus, ia mengelus tangan itu dengan lembut
“Gapapa” pemuda itu menggeleng
Ayezha mengerutkan keningnya dN menaikkan sebelah alisnya, “Yakin? Pasti ada yang pengen kamu omongin ke aku tapi kamu gamau, atau kamu males” ucapnya seperti menyelidik
Pemuda itu menggeleng keras, Ayezha tersenyum lalu menatap sekeliling lagi dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya
Asgar menikmati senyum indah itu, senyum yang dapat membuat hatinya tenang dan aman ketika melihatnya. jika Tuhan mengizinkan, ia ingin selalu melihat senyum ini, di setiap hari dalam menit dan detiknya, satu keinginan dari banyaknya keinginan nya dan itu juga harapannya
Ia merasa bahwa, malaikat dan kebahagiannya itu adalah kekasihnya
ia Ayezha
_________________________________________
Jangan lupa voment & share yaaa
Thank u, love.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASGAR
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ! ] Seorang lelaki dengan segala kekurangan nya, segala beban dan sakit yang ia tanggung sendiri. Hanya satu yang ia inginkan, mendapatkan kasih sayang dari orang sekitarnya, terlebih dari kedua orang tua nya Disaat kedua or...