14

629 30 8
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Asgar menatap polaroid polaroid yang di tempelnya, ia menatap satu persatu polaroid yang ia cuci

Matanya menangkap satu polaroid, foto nya bersama Ayezha dan keluarga kekasihnya. Ia tersenyum, menatap foto itu. Disana, ia terlihat bahagia tanpa beban apapun

Lagi, Asgar berjalan dengan pelan, menyusuri setiap foto yang ia tempel. Matanya menangkap foto nya dengan teman teman nya saat tengah di hukum di panasnya terik matahari.

Foto itu diambil oleh adik kelas mereka saat mereka tengah berdiri di tengah lapangan. Asgar selalu menyimpan semua foto foto kenangan nya, baik itu penting maupun tidak penting. Dan hanya Asgar yang tau itu

Ia menatap fotonya dengan Ayezha, saat itu ulang tahun Asgar yang ke 16 tahun. Mereka merayakan nya di salah satu restoran, dengan orang tua Ayezha juga ada disana saat itu, dan mereka pun ikut andil dalam acara ulang tahun itu.

Matanya lagi lagi memanas, ia menatap satu persatu foto foto yang ada di ruangan itu. Mengingat lagi dan lagi tentang penyakitnya, ia takut suatu hari,  apa yang ia inginkan, tidak tercapai. Apa yang ia impikan, tidak tercapai. Asgar takut

Asgar menghapus kasar air matanya yang keluar, ia berjalan keluar dari ruangan itu, lalu mengunci nya.

Asgar turun kebawah untuk sarapan, hari ini ia akan kembali menjemput Ayezha.

Asgar menyapa beberapa maid yang ada disana, mata nya menangkap beberapa makanan kesukaan nya. Senyum nya terbit, ia meraih beberapa lauk lalu menaruh nya di piring nya dan memakan nya

Bi Wati dan beberapa maid lain yang melihatnya pun tersenyum, senang rasanya bisa melihat Asgar seperti ini.

"Aden mau bibi bawain bekel?" tanya Bi Wati

Asgar menggeleng pelan, "Biasanya aku udah di bawain sama Ayezha bi"

Bi Wati mengangguk paham, "Yaudah kalau gitu, makan yang banyak Den"

Asgar mengangguk. Ia segera menyelesaikan acara sarapan nya lalu berlalu dari sana. "Asgar berangkat ya Bi"

Tanpa mendengar jawaban Bi Wati, cowok itu sudah lebih dulu pergi dan pergi kearah garasi. Ia menyalakan motornya lalu tersenyum, "Aku datang ayang"

_________________________________________

Asgar mematikan motornya saat sudah sampai di pekarangan rumah Ayezha. Ia masuk dengan berlari kecil. Maniknya menangkap Ayezha yang tengah memakai sepatu di sana. Ia tersenyum senang, akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan Ayang nya

"Yang!" seru nya

Ayezha mengikat sepatu nya, dan yap! selesai. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Asgar yang sedang menatapnya dengan senyum cowok itu yang tidak pernah luntur. Ayezha merentangkan tangannya, dengan cepat Asgar masuk kedalam pelukan Ayezha

"Eummmm, kangen"

Ayezha terkekeh, ia mengelus punggung Asgar, "Ayo berangkat!"

Asgar mengangguk, ia melepaskan pelukannya dengan Ayezha. "Let's go!"

_________________________________________

Keduanya kini sudah sampai di parkiran sekolah, Asgar turun dari motornya lalu melepaskan helm yang masih berada di kepala Ayezha

Seseorang berjalan ke arah mereka, lalu menepuk bahu Asgar, "Gar"

Asgar menoleh, begitupun dengan Ayezha. "Eh, Rega"

Rega tersenyun tipis kearah Ayezha dan Asgar, "Pagi"

"Gue mau ke rooftop, mau ikut?"

Rega berpikir sebentar, lalu ia menggeleng, "Gue nungguin Rian sama yang lain dulu"

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang