17

476 37 2
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Asgar, cowok itu tersenyum lebar malam ini. Ia keluar dari kamar mandi dengan tawa kecil nya. Matanya menyipit saat senyum itu mengembang

Malam ini, Ayezha nya kembali menginap di apartemen nya. Asgar tertawa gemas, ia menatap kearah depan untuk mengingat kejadian kejadian manis saat momen berdua nya dengan Ayezha.

Asgar meletakkan handuknya di tempat menjemur handuk. Parfum dengan aroma woody yang baru saja ia beli, ia semprotkan ke beberapa bagian yang dimana bagian itu sering Ayezha sentuh atau cium

Asgar kembali menatap dirinya di cermin, ia tersenyum miris. Ia membuka laci meja nya, ia meraih satu box. Rambut, di dalamnya terdapat rambut rambut Asgar yang sudah rontok.

Setiap pagi, cowok itu menatap bantalnya. Rambut itu selalu rontok di setiap saat nya. Asgar menatap rambut itu dalam, ia meraih beberapa helai rambut lalu menariknya keatas.

Ia terkekeh miris, "Rambut ini yang selalu kamu elus, sebentar lagi gaakan ada di kepala aku"

Mata itu kembali memanas, ia menggeleng kuat. Asgar menutup kembali box itu, ia memasukkannya lagu ke dalam laci meja nya. Menyentak kasar air mata yang mulai turun itu, ia terkekeh, "Lagi lagi gue nangis karena penyakit ini"

Asgar menepuk pelan wajahnya beberapa kali, ia menuju kamar mandi lalu membasuh wajahnya, "Gue gaboleh keliatan lemah di depan Yezha"

Asgar menyemangati dirinya sendiri, ia keluar dari kamar mandi dan beranjak pergi dari kamar. Kuping nya mendengar seseorang yang tengah berkegiatan di daerah dapur. Senyum nya kembali mengembang saat melihat siapa yang tengah berkegiatan disana

Asgar berjalan pelan menuju Ayezha, ia memeluk Ayezha dengan lembut dari belakang. Dagu nya ia letakkan pada bahu gadis itu, manik matanya menatap Ayezha dari samping. "Ayang lagi masak apa?"

Ayezha menoleh, mendapati Asgar yang tengah menatap nya dalam.

Cup

Ayezha mengecup lembut dahi cowok itu, "Lagi masak piscok, kamu mau?"

Lagi lagi, detak jantung itu kembali berdetak cepat. Asgar tersenyum gugup, ia menggeleng pelan, "Piscok itu apa?"

"Pisang coklat, kamu pernah makan?"

Asgar menggeleng pelan, nama makanan itu cukup terasa asing di telinganya.

"Mau buat?" pertanyaan itu membuat Asgar kembali bersemangat, ia mengangguk antusias.

"Mau mau!" pekik nya lepas

Ayezha mengangguk, ia menyiapkan kembali bahan bahan yang sempat ia masukkan kulkas tadi. Asgar diam menatap beberapa bahan makanan yang di letakkan dimeja oleh Ayezha.

Asgar tertarik pada satu bahan makanan, coklat. Ayezha tersenyum tipis saat melihat mata cowok di depan nya ini yang tidak lepas dari coklat.

"Makan aja, jangan banyak banyak ya"

Asgar tersenyum lebar menatap Ayezha, ia mengangguk kan kepala nya pelan. Asgar mengadahkan tangan nya guna menampung coklat butir itu, meises.

Asgar memakan coklat butir itu dengan nikmat, matanya tertutup menikmati coklat yang sudah lama tidak ia makan.

Ayezha menggeleng pelan, ia tersenyum melihat kelakuan kekasihnya yang selalu dapat membuatnya senang dan bahagia melihatnya

"Kamu buat ya, biar nanti aku yang goreng" Asgar mengangguk mendengarnya, setelahnya, Ayezha mulai memberi tau cara membuat nya.

"Paham?" tanya gadis itu

"Paham!" jawab cowok itu tak kalah antusias

Ayezha kembali pada kegiatan menggoreng nya, sedangkan Asgar mulai mempraktekkan apa yang Ayezha ajarkan tadi padanya

"Ayang, ini di kasih coklat kan?" Asgar menatap Ayezha yang sedang menggoreng pisang coklat itu

Ayezha menatap kebelakang, ia melihat kegiatan yang sedang dilakukan oleh Asgar. Ayezha mengangguk, "Iya, dikit aja ya, jangan banyak banyak"

Asgar mengangguk patuh, ia menumpahkan coklat butir itu di pisang nya, setelahnya ia melipat kulit lumpia itu yang di dalam nya berisikan pisang dan coklat.

Kedua nya sibuk dengan kegiatan nya, Asgar yang membuat mentahnya, dan Ayezha yang menggoreng nya.

Setelah beberapa menit, Ayezha menghidangkan piscok itu di depan Asgar yang tengah memainkan handphone nya

"Nih, makan dulu"

Asgar mengalihkan pandangan nya, ia menatap piscok itu penuh binar. Matanya tertutup menikmati rasa pisang dan coklat itu, ditambah gurih dan kriuk nya kulit lumpia itu. "Enak!"

Ayezha tersenyum, "Buatan kita berdua, jadi enak" Ayezha tersenyum menatap manik Asgar lamat. Sementara Asgar? hatinya udah dag dig dug ga karuan

"Eummmmm, enakk!" girang Asgar

"Habis ini tidur yaa, besok sekolah kan?" tanya Ayezha, ia mengelus tangan punggung tangan Asgar

Asgar mengangguk semangat, "Iya dong! besok aku jemput ya, terus abis itu jalan jalan. Boleh?"

"Boleh sayang" ucap Ayezha dengan senyumanya yang mampu membuat Asgar salting ga karuan

Asgar memandang Ayezha dalam, mata gadis itu sedang fokus ke arah TV saat ini. Asgar menatap Ayezha dari samping, elusan nya pada punggung tangan Ayezha tidak berhenti. Asgar menikmati momen seperti ini, berdua dengan kekasihnya. Dimana hanya ada mereka berdua disana, tidak yang lain.

Asgar memikirkan kehidupan nya kedepan, pikiran itu selalu berputar di pikiran nya walau kadang ia suka sedikit melupakan nya. Asgar tersenyum lirih, membayangkan Ayezha meninggalkan nya mungkin? Karena kebohongan cowok itu? Asgar tidak bisa membayangkan nya

Asgar ingin memberitau Ayezha semua, semua tentang keresahannya saat ini. Tapi Asgar ragu, bukan karena Ayezha tidak akan mendengarkannya, bukan! Ayezha adalah pendengar yang baik, gadis itu selalu menjadi tempat sandaran untuk bercerita, bahkan Rara dan Delta pun sering berkeluh kesah pada Ayezha

Tapi Asgar, ia terkadang malu. Disini ia adalah lelaki, seharusnya ia tidak membebankan Ayezha lagi dan lagi. Asgar malu untuk selalu bercerita pada Ayezha, ia takut dipandang lemah, padahal seharusnya sebaliknya, Asgar menginginkan sebaliknya.

Tapi Ayezha, gadis itu senang jika ia bisa dijadikan sebagai tempat untuk berkeluh kesah. Setidaknya dengan hal itu, aku bisa mengurangkan beban pikiran mereka, dan aku senang untuk itu, aku ga rugi sama sekali untuk hal itu, karena itu wajar. ucap Ayezha saat itu

Tapi Asgar tetaplah Asgar, cowok keras kepala yang terus akan berfikir bahwa dirinya selalu merepotkan,

Dan entah sampai kapan ia dapat bertahan dalam kebohongan ini.

_________________________________________

Halo, jangan lupa voment & share yaa

Thank u, love!

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang