21

351 33 0
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Ayezha membaringkan tubuh mungil Ael dengan hati hati, tangan nya mengelus rambut Ael lalu mencium kening batita itu

Senyum nya mengembang saat menatap wajah damai Ael saat tertidur. Anak itu sangat cantik, senyum nya manis, bulumata lentik dan rambut pirang nya membuat cantik nya bertambah

Papa Ael berasal dari Kanada, sementara Mama Ael, adik dari ayah nya Ayezha asli pure indonesia. Itu sebabnya wajah Ael terlihat seperti orang luar

Saat lahir pun Ael sudah berada di Indonesia, hanya berada di kota yang berbeda dengan Kakak nya, yaitu Ayah nya Ayezha

Mama nya Ael adalah wanita yang cukup jail, itu sebabnya Ael sedikit kesal jika berbedakatan dengan Mama nya. Sementara Papa nya yang sibuk kerja, membuat Ael juga terkadang merasa kesal dengan kedua orang tuanya

Hanya Biya nya, yaitu Ayezha yang selalu menjaga nya, dari dulu pun Biya nya itu selalu ada untuk Ael, bahkan yang mengajarkan Ael berjalan pun Ayezha

Ael sangat menyayangi Ayezha, Biya nya itu tidak pernah marah padanya, berbeda lagi dengan Mama nya yang terkadang marah karena mainan nya yang berantakan ataupun ketika ia bermain kotor. Tapi Biya nya tidak, Ayezha memberitau kesalahan Ael dengan lembut, ia lakukan itu supaya Ael mengerti, dan terbukti Ael mengerti akan hal itu.

Ayezha menyetel musik klasik di kamar nya, kebiasaan sedari dulu jika Ael tidur selalu diputarkan musik itu

Tangan nya menutup pintu kamar nya, kaki nya membawa nya menuju ke ruang tamu. Ayezha baru teringat jika Asgar sedari tadi belum ia perhatikan, dirinya hanya fokus pada Ael seorang

Ayezha berjalan menuruni tangga, maniknya menatap sekitar saat kaki nya sudah menginjak lantai

Ayezha berjalan menuju TV, bibir nya tersungging saat melihat Asgar tertidur di sofa dengan TV yang masih menyala

Ayezha mendudukan dirinya di depan sofa, tangan nya ia gerakkan untuk mengusap pipi cowok itu

Ayezha tersenyum, batinnya terpekik gemas saat melihat Asgar dengan posisi tertidur seperti ini.

Asgar membuka matanya perlahan, tadi mengantuk saat menunggu Ayezha meniduri Ael. Tangan nya memegang tangan Ayezha saat tangan itu mengusap pipi nya.

Matanya terbuka, manik keduannya saling bertubrukan. Asgar tersenyum melihat Ayezha yang saat ini berada di depan nya, tangan nya mengusap pipi Ayezha dengan pelan, keduanya hanyut dalam tatapan masing masing.

"Makan ya? Kamu belum makan" tanya Ayezha

Asgar mengangguk, ia mendudukan dirinya. "Mau aku ambilin atau kamu makan di meja?" tanya Ayezha menatap Asgar yang sedang memejamkan matanya

Asgar bangun dari duduknya, tangannya ia lingkarkan pada perut Ayezha dari belakang, "Mau makan sama kamu disana" ucap Asgar, Asgar menggoyangkan badan Ayezha kesana kemari dengan pelan

Ayezha tersenyum gemas, tangan nya mengelus tangan Asgar yang melingkar di pelukkan nya. "Lepas dulu dong"

Asgar menggeleng, wajah nya ia letakkan pada bahu Ayezha. "Jalan kayak gini sampai dapur bisa kan yang?" pinta nya memelas

Ayezha menghela nafas nya, ia mengangguk. Dengan berhati-hati keduanya berjalan dalam keadaan berpelukan, Asgar tersenyum gemas saat Ayezha menuruti nya.

Setelah sampai, Ayezha mendudukan Asgar di bangku. Tangan nya meraih piring dan memasukkan nasi dan beberapa lauk ke dalam nya.

Ayezha meletakkan piring itu di depan Asgar, tangan nya mengelus tangan Asgar. "Makan ya, aku mau liat Ael dulu sebentar" ucap Ayezha lalu melenggange pergi dari sana

Asgar mendengus pelan, anak itu saat tertidur pun dapat menarik perhatian Ayezha. Ingin rasanya Asgar memeluk Ayezha erat saat di depan Ael, lalu menarik Ayezha ke dalam kamar dan hanya ada mereka berdua disana.

Asgar menatap makanan nya dengan kesal, tapi tak ayal makanan itu ia makan dan ia habiskan, padahal saat ini hatinya tengah dongkol pada Ael

Ayezha memasuki kamar nya, kaki nya berjalan pelan menuju ranjang. Tangan nya mengelus rambut Ael, anak itu nampak tenang, Ayezha bernafas lega saat Ael tidak menangis

Tapi baru saja Ayezha akan beranjak, suara isakan Ael tiba tiba terdengar. Matanya menatap Ael yang sedang terisak dalam tidur nya, nampaknya batita itu mengigau.

"Hiks hiks... Biya.. Hikss..." isak nya

Ayezha menghampiri Ael, tangan nya menepuk pelan perut Ael. Batita itu masih menangis, Ayezha mengangkat Ael kedalam gendongan nya, tangan nya menepuk pantat Ael dengan pelan

Perlahan isakan nya berhenti. Ayezha segera menaruh kembali Ael pada ranjang nya. Tapi saat ingin di tidurkan, Ael kembali menangis. Ayezha menghela nafas nya, tangannya kembali mengangkat Ael dalam gendongan nya, tubuhnya sendiri ia rebahkan pada ranjang dengan kepala yang bersandar pada kepala ranjang

Ael ia letakkan di perut nya dengan kepala yang berada di dada nya, tangannya mengelus lembut rambut serta punggung batita itu. Ael kembali tertidur dengan nyenyak, tangannya memeluk erat Biya nya.

________________________________________

Asgar menunggu Ayezha cukup lama, ia menghela nafas nya saat tak mendapati Ayezha kembali.

Asgar memutuskan untuk menghampiri Ayezha ke kamar gadis itu, tangan nya membuka pintu kamar Ayezha, maniknya mendapati Ayezha yang sedang memejamkam matanya dengan Ael yang berada di pelukan nya

Asgar kembali menghela nafas nya, ia berjalan menghampiri keduanya. Ayezha membuka matanya saat mendengar seseorang memasuki kamar nya, maniknya menatap Asgar dengan lekat.

Astaga! Ia lupa jika ia tadi hanya berkata bahwa hanya sebentar untuk melihat Ael. Ayezha menepuk kasur di sebelah nya, tangan nya melambai meminta penerima Asgar untuk kesini dan tertidur di sebelah nya

Asgar menurut, perlahan ia naik pada ranjang Ayezha dan tertidur di sebelah Ayezha. Maniknya menatap Ael yang tengah tertidur, bibir mungil batita itu terlihat mengerucut, Asgar tersenyum gemas, Ael terlihat menggemaskan ketika tidur, tapi ketika bangun, aura menyebalkan menyelimuti nya.

Asgar mengusap pelan pipi chubby Ael, senyum nya tak luntur, maniknya menatap gemas Ael sedari tadi.

Ayezha yang melihatnya pun tersenyum gemas, ia mengelus rambut Ael. Jika ada seseorang tak dikenal melihat mereka, mungkin saja mereka dibilang sebagai keluarga bahagia.

"Tidur gih, enak juga cuacanya lagi hujan di luar" ucap Ayezha

Asgar mengangguk, ia menarik satu tangan Ayezha lalu ia letakkan di pipi nya. Ayezha peka, Ayezha mengelus pipi Asgar dengan lembut.

Beberapa saat kemudian Asgar sudah tertidur dengan guling di pelukkan nya dan tangan Ayezha yang tak ia lepaskan dari genggaman nya

Ayezha menatap kedua nya, Ael dan Asgar. Keduanya nampak lucu jika sedang tertidur seperti ini, Ayezha seperti merasakan memiliki anak dan suami

Ayezha terkekeh, ia membayangkan hidupnya ketika berumah tangga dengan Asgar dan memiliki anak, mungkin penampakan nya akan seperti ini

Ayezha membenarkan posisi tidurnya, ia mengecup dahi Ael sekilas,

"Hari yang indah" ucap nya lirih lalu ikut tertidur bersama dengan Ael dan Asgar.

_________________________________________

Halo, jangan lupa voment & share yaa

Thank u, love!

Siapa yang suka sama Ael? atau malah kesel sama Ael?

Dialog sama Ael mau dibanyakin lagi atau engga?

Anw, ready for new story? Soon!

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang