38

186 20 0
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Sangat bahagia, dua kata yang bisa mendeskripsikan perasaan Asgar saat ini. Ia tak berhenti tersenyum saat menjalani hari ini. Alasan kuat yang membuatnya seperti ini adalah Ayezha, ia bahagia, sangat bahagia

Hari yang penuh dengan kegembiraan, semua ia lakukan dengan penuh kegembiraan.

Siang ini, pemuda itu akan melakukan control pada dokter yang khusus menangani  kesehatan nya. Ia di rencanakan akan mengikuti kegiatan kemoterapi guna mencegah penyebaran sel kanker ke jaringan lainnya serta meringankan gejala yang ditimbulkan

“Asgar? Udah siap belum?” tanya Ayezha dari arah pintu, gadis itu baru saja kembali usai selesai mengantarkan Renata ke lobby rumah sakit

Pemuda itu mengangguk dengan senyum nya yang mengembang, Ayezha membalas nya dengan senyum manisnya. Ia menghampiri kekasihnya yang kini sudah duduk di atas brankar, gadis itu menarik kursi roda untuk membawa Asgar keruangan dokter

Ayezha memapah kekasihnya dengan perlahan, tangan nya memegang lengan kekasihnya dengan kuat.

Pemuda itu berhasil duduk di kursi roda dengan nyaman, sebenernya Asgar bisa saja jalan sendiri, tapi entah kenapa saat ini badannya sangat merasa lemas, ia merasa bahwa kaki nya saat ini tidak dapat menahan bobot badannya sendiri

Pemuda itu sudah nampak kurus ditambah rambut yang sudah tidak ada lagi di kepala nya, walaupun ia baru berada di sini beberapa hari saja tapi itu sangat berpengaruh pada berat badannya

Ayezha tersenyum dengan mengelus pundak pemuda itu dengan perlahan, “Mau jalan jalan dulu?” tanya nya dengan memajukan sedikit wajahnya ke depan wajah pemuda itu

Asgar tersenyum dan mengangguk, tak lupa ia mengambil kesempatan untuk mengecup pipi kekasihnya. Ayezha membulatkan matanya dengan senyum gemas nya, “Curang ya...”

Keduanya tertawa dengan lepas seolah olah tak ada satupun hal yang bisa membuat terpisah, candaan demi candaan tak henti henti nya Ayezha lontarkan, ia hanya ingin kekasihnya itu merasa rileks dengan keadaan

Tangan pemuda itu mengenggam tangan gadis nya dengan erat, keduanya saling bertatapan sebentar. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum yang dibalas dengan anggukan Ayezha

Dengan perlahan gadis itu mulai mendorong kursi roda itu dengan perlahan. Asgar merasakan sedikit gugup dan takut di waktu yang bersamaan. Mungkin di depan kekasihnya dan Mama nya iya bisa mengatakan bahwa ia baik baik saja dan tidak merasa sakit sedikit pun

Tapi tidak, ia selalu takut akan kenyataan yang selalu akan datang, ia takut akan semuanya mulai saat ini. Pemuda itu sudah mulai terlihat tidak percaya diri akan penampilannya sendiri, ia merasa berbeda

Kematian, satu kata yang asgar takutkan. Awalnya memang ia yang menginginkan hal itu terjadi, tetapi tidak saat ayezha mulai mengetahui nya. Kenginan nya untuk sembuh semakin besar dibandingkan sebelumnya

Ia ingin terus bersama dengan gadisnya hingga akhir hayatnya.

_________________________________________

Keduanya saat ini tengah berada di sebuah taman yang kemarin mereka datangi, taman di rumah sakit ini lumayan besar dan cukup ramai. Banyak anak anak yang bermain di sini, entah itu anak yang sedang sakit ataupun anak yang juga sedang dirawat disini

Ayezha tersenyum kedepan melihat banyaknya anak anak yang berlarian kesana kesini, tapi netra nya terpaku pada seorang anak kecil yang berpakaian rumah sakit. Ayezha memperhatikan anak itu yang duduk sendirian.

Dengan senyum yang mengembang, ia menatap kesana kemari anak anak yang beelarian dengan tawa nya

Asgar menyadari keterdiaman kekasihnya, kepala nya ia tadahkan keatas guna melihat apa yang sedang kekasihnya itu lihat. Pemuda itu mengikuti arah mata kekasihnya, ia mendapatkan seorang anak kecil yang sedang tersenyum menatap anak anak yang sedang bermain

Asgar menarik tangan Ayezha untuk ia genggam, ia menatap Ayezha “kenapa?” tanyanya

Ayezha menggeleng, ia mengelus punggung tangan Asgar lalu mendorong kursi roda kekasihnya menuju anak yang sedari tadi menjadi pusat perhatian nya

Sampai di samping anak itu Ayezha langsung berlalu dari belakang asgar lalu beralih berjongkok kedepan anak itu. Sedangkan anak yang sedang duduk di kursi roda itu pun sempat bingung dengan perempuan yang ada di depan nya

Ayezha tersenyum ramah, ia mengulurkan tangan nya mencoba untuk berkenalan dan mencoba untuk akrab dengan anak yang ada di depan nya ini, “Nama kakak Ayezha, kamu siapa namanya?” tanya ayezha

Dengan ragu anak itu membalas sautan tangan perempuan di depan nya, “Aku Sabrina” ucapnya dengan nada pelan, bagaimana pun juga anak itu masih merasa canggung dengan keadaan

Sementara Asgar, pemuda itu hanya diam menatap interaksi antara kekasihnya dan anak yang sepertinya menarik perhatian kekasihnya itu.

“Kamu sendiri?” tanya nya lagi

Sabrina menggeleng, “Sama Abang”

Ayezha mengangguk, “Terus sekarang abang nya kemana? Kok kamu ditinggalin sendiri?”

Sabrina menggeleng, “Tadi katanya ada urusan sebentar, jadi aku dianterin kesini biar ga bosen di ruangan”

Ayezha mengangguk, Asgar lagi lagi hanya menatap interaksi kedua perempuan itu dengan senyum nya, ia merasa jika Ayezha sangat terlihat lucu jika sedang mengobrol dengan anak kecil

Sabrina menengok kebelakang lalu menunjuk seseorang, “Itu Abang” seru nya

_________________________________________

Jangan lupa voment & share yaaa

Thank u, love.

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang