39

176 19 1
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Malam tiba dengan begitu cepatnya, tak terasa seharian ini Asgar sudah menghabiskan waktu dengan kekasihnya.

Bahagia? Jangan di tanya lagi, bahkan kalimat itu tak bisa menggambarkan perasaan nya hari ini.

Seharian ini Ayezha benar benar selalu di sampingnya, gadis itu selalu siaga di setiap kegiatan dan pergerakan yang Asgar lakukan

Saat ini Ayezha sedang berada di kantin, Asgar ia tinggalkan bersama dengan Renata di ruangannya

Dering telpon mengalihkan pandangan nya, ia mengambil belanjaan nya terlebih dahulu yang sudah di sodorkan oleh penjual nya. Ayezha tersenyum lalu mengucapkan terimakasih kepada penjual tersebut

Ia mendudukan dirinya di bangku yang ada di kantin, bibir nya terangkat saat melihat siapa yang sedang menelponnya

Ia menggeser tombol hijau itu dan seketika suara tangisan itu langsung terdengar di pendengarannya

Ayezha tersenyum melihat siapa yang ada di depan layar

Disana ada kakaknya yang sedang menggendong Ael, batita itu diletakkan di pangkuan depan dengan kakaknya yang sedang memegang handphone tepat di bawah wajah batita itu

“Hiks.... Biyaaa...” Ael menutup wajahnya dengan tangan kecilnya, Abi hanya bisa menahan tawa dengan tingkah anak kecil di pangkuan nya ini

Ayezha pun ikut menahan senyum saat melihat apa yang Ael lakukan, batita itu memang benar benar menggemaskan. Penampilan batita itu yang sangat berantakan dan sepertinya sehabis menangis sedari tadi

“Kenapa Ael?” tanya nya lembut dengan senyum yang masih terpatri di bibirnya

Ael menghapus air matanya dengan kasar, batita itu mengerucutkan bibirnya menahan tangis.

“Biya manaa?” tanya nya lirih

“Biya lagi main disinii”

“Mana Biya?”

“Biya lagi sama Omas”

“Hiks... Omas na ana Biya?” tanya nya lirih sambil terisak

“Omas nya lagi sakit, jadi Biya lagi jenguk Omas biar cepet sembuh"

“Mau iat Omas na boleh nda Biya?” tanya Ael dengan lirih, batita itu benar benar merindukan Omas nya alias kekasih dari Bibi nya yaitu Ayezha

Ayezha terdiam sebentar untuk mempertimbangkan sesuatu, “Nda boleh ya Biya?” tanya Ael secara tiba tiba, bibir nya sudah mengerucut kembali pertanda akan menangis kembali

Ayezha menghembuskan nafas nya pelan, ia tersenyum dan menatap layar ponsel kembali. “Boleh. Ael boleh liat Omas” ucapnya

“Benelan?” tanya nya

“Benelan, makanya apus dulu air mata nya, jelek muka nya itu” ucap Abi, Ael mendengus kesal mendengarnya, Pabi nya ini selalu saja membuatnya kesal

Ayezha terkekeh melihat interaksi keduanya. Ia segera berdiri dari tempat duduknya untuk menuju ruangan kekasihnya

_________________________________________

Ketiga nya asik berbincang dengan Ael yang selalu menjadi bahan jail kakak nya itu. Ayezha hanya mampu tersenyum dan tertawa sesekali ia membela jika Ael membutuhkan pembelaannya.

Sampai di depan pintu Ayezha membukanya dengan perlahan, kedua atensi yang ada di dalam ruangan itu langsung terpusat padannya.

Asgar langsung terlihat berbinar kala Ayezha masuk kedalam, Renata pun sama hal nya, wanita itu tersenyum saat Ayezha masuk.

“Ada yang mau ketemu kamu” ucap Ayezha pada kekasihnya dengan senyum nya, Ayezha meletakkan belanjaan nya tadi di atas meja.

Gadis itu berjalan menuju brankar Asgar. Disana Ael sudah terlihat sangat penasaran, bahkan wajahnya benar benar ada di depan kamera dan memenuhi layar

Dahi Asgar berkerut saat kekasihnya berkata seperti itu. Sesaat Ayezha menyodorkan nya ponsel ia terkekeh melihat pelaku nya, “Halo Ael” sapa nya dengan senyum manis nya

Disana Ael pun sama hal nya, batita itu tersenyum dengan manis nya, tapi sayang nya senyum itu tak terlihat karena hanya mata dan hidung nya yang terlihat

“Heh, itu jangan deket deket muka nya, apa yang mau di liat, upil kamu?”

Ael mendengus kesal mendengar ucapan Pabi nya. Ia menjauhkan handphone nya, satu tangan nya ia gunakan untuk memegang handphone dan satunya lagi untuk memukul pelan lengan Pabi nya

“Pabi diem nda!?” kesal nya, sementara Abi hanya mampu tergelak mendengar nya

“Bi... jangan digodain mulu Ael nya...” ucap Bunda dari dapur, samar samar Ayezha dan Asgar pun mendengarnya

“Sukulin” batita itu memeletkan lidah nya pada Pabi nya

“Dasar bocah, sukulin sukulin. Itu kamu dari tadi ditungguin sama Biya, mau ngobrol apa engga” ucap Abi kesal

“Ya mau!” batita itu kembali memusatkan fokus nya pada handphone nya

“Allo Omas” sapa nya dengan senyum yang sudah terlihat, kedua tangan nya juga ikut melambai karena kali ini Abi lah yang memegang kendali handphone nya

Asgar terkekeh melihatnya, ia tersenyum dan melambaikan satu tangan nya yang tidak di pasang infus.

“Hallo juga Ael, sudah makan belum?”

Ael menggeleng pelan, “Belum Omas”

“Kenapa?” tanya Asgar

Ael tak menjawab, “Omas sakit apa?” tanya Ael penasaran

“Karena jarang makan, kayak kamu. Nanti kamu kaya Omas juga itu sakit kalau susah makan” Abi menyambar pertanyaan Ael dengan tiba tiba yang membuat batita itu kesal

“PABIIII!!!!”

“ABII JANGAN DI GODAIN MULU ADEKNYA!”

“Salah mulu gue”

_________________________________________

Siapa yang kangen Ael hayooo

Jangan lupa voment & share yaaa

Thank u, love.

ASGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang