Bagian 58: Demon Wrath

456 43 0
                                    

Shiroi baru bangun tidur, menguap dengan wajah baru bangun tidur, tapi sudah sikat gigi dan cuci muka. Turun ke bawah untuk sarapan dulu.

Berjalan menuju ke lift, ia memakai baju tidur berwarna putih dan motif kucing warna pink. Jirou juga baru keluar, memakai kaus lengan panjang berwarna ungu muda matanya terlihat lelah.

Kemarin Jirou baru saja berhasil menyelesaikan lagunya. Shiroi dan Yaomomo menemaninya entah apa yang ia lakukan. Yaomomo pamit saat jam sepuluh, sementara Shiroi menemani Jirou sampai jam dua pagi sebelum berteleportasi ke kamarnya, karena ingin cepat tidur.

Jirou terlalu antusias dengan lagu buatannya, sehingga akhir-akhir ini dia jarang tidur. Belum lagi membuat not untuk gitar, keyboards, dan drum sekaligus.

"Ohayo..," Jirou menyapa teman-teman. "Sarapannya belum datang?" Tanya Jirou ke Ojiro yang kebetulan berada di dekatnya.

Ojiro menggeleng, "Sepertinya sebentar lagi deh, belum jam tujuh kok."

Shiroi menoleh, "Belum jam delapan?"

"Ini baru jam tujuh kurang sepuluh, Shiroi."

"Ooh.., aku kira sudah jam delapan. Baru saja ingin bikin mie instan."

"Wah pintar!" Gumam Jirou. "Besok bangun telat ayo bikin mie instan."

"Tidak dalam pengawasanku!" Iida tiba-tiba berdiri di belakang mereka berdua. "Terutama kau, Jirou. Kau akan tampil seminggu lagi, kalian berdua harus menjaga kesehatan dengan makan sayur dan buah!"

"MARAHIN SAJA SUDAH KEBIASAAN MEREKA!"

"MAMPOS DIMARAHIN BAPAK!"

Shiroi berusaha menahan dan menenangkan Jirou yang sudah ingin menyengat Kaminari dan Sero sebelum Iida menceramahi mereka seharian. Lebih baik menonton kartu bersama Mina dan Hagakure di sofa.

Jirou berjalan ke tempat Mina dan Hagakure, sementara Shiroi ke dapur ingin merebus air untuk membuat susu hangat. Beruntung setiap belanja mingguan untuk dapur asrama ada stok susu dan selaku diisi.

"Rambutmu sedikit berantakan."

Shiroi menoleh dan melihat Todoroki di sebelahnya. "Ah iya, aku baru bagun tidur tadi. Tadi malam aku tidur larut..,"

Todoroki menyerngit, "Kau tidak bisa tidur?"

Shiroi menggeleng, "Menemani Jirou. Tadi aku buru-buru ke bawah, aku kira sarapannya sudah datang, jadi aku cepat-cepat sisir."

"Sini aku rapikan."

"Eh.., tapi aku tidak bawa sisir."

"Aku bawa."

'Kenapa kamu bawa sisir?!' Batin Shiroi.

Ketika Shiroi ingin menyangkal atau bertanya, tangan Todoroki langsung menarik tangannya.

Todoroki menyuruh Shiroi duduk di lantai, sementara dia duduk di sofa. Mengambil sisir dari sakunya.

"Ano Shoto, apa kamu selalu membawa sisir di sakunya?" Tanya Shiroi membiarkan rambutnya di sisir oleh Todoroki.

"Kodratnya sis, rambut adalah harta cowok!" Jawab Kaminari. Dia sama Sero baru selesai mengganggu anak-anak perempuan yang sedang menontom TV.

Kecuali Yaoyorozu sedang membuat teh di dapur bersama Satou yang juga membuat cemilan untuk sekelas. "Kecuali baut yang rambutnya tidak bisa disisir seperti Koda, atau S- WOI KALIAN BERDUA NGAPAIN UWU-UWU?!"

"Iri? Bilang bos." Sero ketawa melihat Kaminari yang baru sadar.

"Ano, Todoroki hanya menyisir rambutku." Kata Shiroi polos.

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang