Bagian 42: Big Three UA!

590 55 4
                                    

Beberapa hari kemudian setelah ujian lisensi sementara, kelas 1A sekarang berada di dalam kelas. Aizawa-sensei menjelaskan tentang soal praktek kerja lapangan dengan lebih detail.

"Di magang kali ini, ada beberapa hal yang harus kalian diperhatikan." Aizawa mengetuk papan tulis. "Yang pertama, hanya yang sudah berlisensi yang boleh ikut magang. Artinya Bakugo dan Todoroki harap fokus ke tes selanjutnya, jangan memikirkan masalah ini."

Todoroki mengangguk dan Bakugo berdecih kesal.

"Yang kedua, hanya pahlawan tertentu yang memiliki rekan jejak baik yang bisa masuk kualifikasi dalam magang kalian. Artinya untuk sekarang UA amat selektif dalam memilih pahlawan dan juga murid yang diajukan."

[Flashback On]

Ketika Shiroi melewati ruang guru, ia tidak sengaja mendengar desas-desus dari ruang guru.

All Might mau pensiun.

Ia memilih pensiun dengan damai agar massa bisa menerima, dibandingkan tiba-tiba pensiun. Jadi masyarakat menganggap All Might pensiun karena ingin mengabdikan diri mengajar di UA dan memmunculkan All Might-All Might berikutnya.

Yah, itu lebih baik daripada pensiun dadakan di cerita awalnya.

Tetap saja situasi dunia Jepang sangatlah kritis. Era pahlawan yang sedang lemah dengan para penjahat yang semakin ingin mengubah ideologi masyarakat.

Dua pihak yang tidak seimbang menimbulkan kesenjangan yang bahkan mampu mengganggu kehidupan aman dan tentram masyarakat. Pihak pahlawan yang selalu dituntut oleh masyarakat dan penjahat yang tidak pernah bisa diterima masyarakat.

Seharusnya mereka saling menghargai dan menerima satu sama lain apa sulitnya, dan diskusi sebagai sesama manusia dan masyarakat, bereskan.

Zaman sekarang manusia suka mendiskriminasi satu sama yang lain bagi yang memiliki quirk hebat, berbahaya, mengerikan, dan yang quirkless. Yah, mau gimana lagi begitulah manusia.

Shiroi menghela nafas memikirkan itu membuatnya pusing kepalanya dan memilih untuk tidak peduli tentang itu.

[Flashback off]

"Hari ini, aku mau bicara lebih detail tentang kegiatan magang. Karena di proses magang kali ini ada sedikit perbedaan yang mendetail disebabkan rata-rata dari kalian sudah mempunyai kartu lisensi dan juga mempertimbangkan beberapa peristiwa yang terjadi baru-baru ini."
Aizawa mengetuk papan tulis.

"Tapi karena aku ada sedikit urusan..," Aizawa lalu melongok ke pintu. "Silahkan masuk."

Muncul tiga orang masuk ke kelas 1A.

"Mengenai penjelasan tentang magang kali ini akan dijelaskan mereka. Dengarkan baik-baik."

Aizawa berdehem, "Sedikit info saja, bagi yang belum tahu, mereka murid kelas tiga yang merupakan tiga besar peringkat teratas dari seluruh murid UA. Amajiki Tamaki, Hado Nejire, dan Togata Mirio. Sebutannya, kalau tidak salah, apa namanya? Oh iya, Big Three. Sepertinya kalian sudah mengenalnyakan? Aku serahkan kelas ini ke kalian, terserah mau diapakan."

"Aku bingung menjelaskan tentang magang kepada kalian, hmm...," Mirio berpikir.

"Kita ceritakan kisah hidup kita!" Seru Nejire riang.

"Kita keluar dan kembali ke asrama." Tamaki masih membelakangi mereka memberi usul, langsung ditolak.

"Oke-oke Nejire, kau tahan Tamaki agar tidak kabur." Mirio mengelus dahi.

"Siap bos!"

"Aku benar-benar salut dengan kelas 1A! Kalian masih sedini ini tapi sudah berkali-kali mendapat pengalaman yang bahkan kita bertiga jarang dapatkan!"

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang