Two Heroes (2)

424 43 0
                                    

"Aku tidak tahu apa urusanmu datang kesini, tapi kau akan kumaafkan jika pergi dengan tenang sekarang." Kata Wolfarm datar, menatap Shiroi dengan tajam.

"Aku hargai kebesaran hatimu, bagaimana jika kita mengobrol ringan?"

"Kemana professor itu?" Suaranya berat mencekam berbahaya.

"Kau mencari ini?" Shiroi mengangkat koper itu.

"Serahkan itu baik-baik, anak kecil, ibumu pasti akan menangis jika melihat kau dengan nama saja malam ini."

'Uh, aku tidak punya ibu. Hanya punya Aizawa Shota.'

"Maaf saja, tapi aku tidak bisa memberikannya kepadamu."

"Kau berniat untuk bertarung?"

Shiroi menggeleng, "Dengan segala hormat, aku adalah orang yang suka kedamaian. Bagaimana jika anda mengalah padaku?"

"Serahkan koper itu atau nyawa sekian ratus orang di kota ini akan melayang."

"Misiku hanya mencegah koper ini sampai di tanganmu, bukan menyelamatkan kota."

Wolfarm menyerngit heran, lalu mendecih pelan. Dia mengangkat ponselnya lalu sekilas Shiroi mendengar lelaki itu mengomando untuk melepas robot-robot untuk menyerang warga, tapi hasilnya tidak ada respon.

"APA?!"

"Bagaimana?"

"KAU!!" Wolfarm baru menyadari adanya kejanggalan dan sadar kalau orang itulah penyebab kenapa keamanannya tiba-tiba bermasalah.

"Sekarang akulah yang memegang kendali, tuan Wolfarm. Anda dan pengikut anda bisa pergi dengan damai meninggalkan kota ini."

"Kau akan menyesal mengucapkan hal itu." Wolfarm mengangkat tangan dan balok-balok besi dari ubin bergerak kilat menuju arah Shiroi.

Shiroi mengayunkan tangan dan kabut ilusinya menghalangi halauan pandang Wolfarm, lalu besi itu menusuk tembok dan gagal mengenai Shiroi, hanya menabrak objek kosong.

Serangan bertubi-tubi datang, berbagai balok besi keluar dari atas bawah samping kanan, kiri, segala arah secara membabi buta dalam ruangan.

Shiroi menunduk sana, sini, melompat, memangkis, dan sebagainya.

Ruangan penelitian jadi hancur berantakan, dipenuhi dengan besi-besi yang bengkok tidak wajar, membuat beberapa percikan api meski tidak sampai membuat kebakaran.

Shiroi melirik jam dinding masih utuh, "Sepertinya waktu saya sudah habis, seperti kata anda tadi, saya pamit mengundurkan diri, sekian terima kasih. Hahaha." Membungkuk lalu ia berteleportasi diikuti raungan marah Wolfram membabi buta ruangan, berteriak mengumpat semua serangan besi dikeluarkan lengkap.

Shiroi sudah berhasil kabur dari sana.

Wolfram akan menyadari bahwa ia tidak ada di ruangan itu beberapa menit lagi dan Shiroi harus memulai rencana berikutnya.

Begitu sudah kabur keluar, tidak lupa dengan ilusinya masih menutupi dirinya dari CCTV, ia dengan cepat melepas jubahnya, memperbaiki tatanan rambutnya. Lalu kembali keluar.

Shiroi berlari cepat di lorong tersebut.

Ketika tiba di perempatan ia ketemu sama Wolfram lagi.

"Eh!?!?"
'Kok, ia bisa ada disini!?'

Sekarang di hadapan Wolfram bukan Guardian samaran tapi Shiroi memakai baju pesta, sekarang Shiroi memasang kuda-kuda. Karena Wolfram sudah menahan marah gara-gara koper yang ia ingin curi diambil oleh gadis kecil yang tidak bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang