Bagian 57: Shiroi first kiss & has a daughter (Eri)?!

678 55 1
                                    

Shiroi sekarang bersama Jirou di kafe UA. Mereka sedang membahas tentang lagu yang akan dinyanyikan dan baju yang akan dikenakan pada saat festival olahraga UA.

"Shiroi, usul dong, aku buntu di lirik lagu."

"Lirik lagu?" Shiroi menoleh.

Jirou mengangguk, "Bahasa inggrismu kan lumayan."

Shiroi menggeser buku isi desain baju buat yang ngedance, menarik buku tulis Jirou.

"Temponya apa?"

"1/4, Quarter."

"Hanya lirik kan? Kalau kunci lagu, aku sama sekali tidak tahu."

"Iya, hanya lirik saja." Kata Jirou sambil memetik gitar akustiknya yang dibawa untuk padanan nada.

Shiroi menyerngit melihat coret-coretan lirik dari Jirou,"Sebentar, ini menceritakan tentang apa?"

"Eeh," Jirou mengetuk meja dengan earphone plugnya, "Ini itu kayak orang yang bercita-cita menjadi pahlawan dan dia yidak menyerah."

"Hmm.., ganti temanya boleh tidak?"

"Kalau aku sih iya saja. Asal jangan jauh-jauh dari tema pahlawan, Shiroi."

"Ha'i, wakarimashita."

Shiroi merenung, berpikir sebentar.

"Hmmm..., awalannya?" Tanya Shiroi tentang nada, menoleh ke Jirou.

"E-flat major."

"Akhirannya?"

"E major."

"Nadanya semangat ya." Gumam Shiroi.

"Kan mau dibuat dance, jadi harus ada hentakannya. Sebenarnya susah, aku jarang bikin instrumen buat drum, apalagi band kayak gini. Buat agar hentakan drumnya seiring sama nada terus nyesuain gitar sama lynch dari keyboard." Kata Jirou mengeluh.

"Anu, Jirou aku sama sekali tidak paham. Bukannya kalau begitu paling bagus buat piano ya? Maaf kalau bukan, aku bukan ahli musik." Kata Shiroi menangis dalam hati, karena ia tidak tahu tentang musik hanya bisa memainkannya.

Jirou mengangguk, "Iya sih rata-rata seperti itu. Tapi Yaomomo sudah jago, Bakugo juga tinggal mengulamg saja, yang perlu latihan banget itu Kaminari."

"Aku akan membantumu untuk mengajarkan Kaminari. Gitar listrik tidak sulit seperti gitar akustik kan?"

Jirou mengangguk, "Tolong bantuannya ya, Shiroi."

Jirou kemudian menarik buku tulisnya dan Shiroi melanjutkan mendesain baju buat dancer.

"Shiroi, ini maksudnya tentang orang sudah merasa menyerah untuk menjadi hero tapi dia tetap melakukannya padahal tahu bahwa ia sudah tifak sanggup lagi berjuang?"

Shiroi mengangguk, "Biasanya orang kalau mau menyerah, dia akan langsung mengingat alasan dan tujuannya untuk berjuang, supaya dia tidak akan menyerah. Seseorang terus melawan rasa menyerahnya dan tetap berjuang untuk mengetahui apa alasan atau tujuan ia menjadi seorang pahlawan."

"Jadi disini, kita, atau yang nyanyi itu tetap berjuang walau dicaci maki dan nyaris menyerah, karena kita itu lagi mencari tahu apa alasan kita menjadi seorang hero? Tapi kan biasanya orang mau melakukan sesuatu selalu ada alasannya diawal?"

Shiroi mengangkat bahu, "Contohnya saja, kamu awalnya ingin menjadi pahlawan karena dia menyelamatkan orang-orang dan mengalahkan penjahat, dan terlihat keren. Lalu lama-kelamaan di tengah-tengah kau belajar menjadi pahlawan, kamu mulai berpikir apa tujuanmu sebenarnya? Biasanya alasan itu mengubah di tengah perjalanan hidup. Jadi intinya adalah tentang orang yang yang berjuang keras tidak mempedulikan caci maki, untuk terus mencari alasan hidupnya."

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang