Bagian 2

2.4K 247 9
                                    

Saat ujian masuk UA. Di suatu tempat para pahlawan, guru-guru UA melihat video rekaman langsung ujian masuk.

"Gadis itu memiliki potensi!" ??

"Hmm, ia memiliki kekuatan yang hebat. Kita harus membuatnya  semakin berkembang." ??

"Ia mendapatkan 50 point Villain, dan sekarang berapa rescue point yang ia dapat?" ??

Dan beberapa orang mengacungkan apapn bulat kecil, memperlihatkan rescue point yang mereka berikan.

■■■■■■■■

Setelah menyelesaikan ujian masuk UA Shiroi pulang ke rumah kediaman Aizawa.

Malam hari, Shiroi dan Dadzawa makan malam

"Shiroi pergi tidur. Aku harus pergi dan menyelesaikan beberapa dokumen." Kata Aizawa.

"Ha'i ~ !" Balas Shiroi.

'Apa Aizawa punya pekerjaan lain selain menjadi hero?' pikir Shiroi, lalu pergi ke kamar tidur dan tidur di ranjang.

Beberapa bulan kemudian...,

Shiroi memakai baju seragam UA, membawa tas, dan siap-siap berangkat ke sekolah pahlawan UA.

Shiroi berjalan ke tempat tujuannya sekolah hero UA. Aizawa sepertinya pergi lebih awal, untuk bekerja katanya. Dia sadar, dia sudah sampai di depan gerbang sekolah. Kehidupan sekolahnya dimulai.

Shiroi mengamati aula sekolah, mencari kelas 1-A, dia melewati seorang anak laki - laki berambut hijau saat melakukannya. Izuku melambat saat sebuah buram melewatinya. Buram itu adalah Shiroi. Dia berhenti disebelah pintu besar dengan label 1-A. Dia membuka pintunya, hanya melihat seseorang memotong udara, Iida. Ia mencoba membuat Bakugo angkat kaki dari meja.


"Bukankah menurutmu tidak sopan kepada senior UA dan orang yang membuat meja?" tanya Iida.

"Tidak, SMP yang mana kamu sebutkan dari sisi karakter?" kata Bakugo.

"Akademi Swasta Somei, namaku Tenya Iida."

"Somei? Jadi kamu sangat elit huh? Aku akan bersenang - senang menghancurkanmu!"

"Menghancurkan? Itu terlalu kejam, apakah kamu benar - benar ingin menjadi pahlawan?"

Bakugo membuang muka dari Iida, menuju Shiroi, membuat Iida dan semua orang melakukan hal yang sama. Izuku lalu tiba tepat setelahnya.

Shiroi berjalan ke belakang kelas sementara Izuku dan Iida saling memperkenalkan satu sama yang lain. Dia merasa sedikit gugup saat bertemu orang yang baru ia temui, ia hanya merasa nyaman berbicara dengan Aizawa.

"Oi! Kamu! Kamu adalah kotoran kecil yang juga ikut pada tes masuk bukan!?" teriak Bakugo dan melototi tajam Shiroi.

Shiroi menoleh kanan dan kiri, berpikir kalau Bakugo bicara sama orang yang lain. "Aku bicara sama kamu, woi!" teriak Bakugo lagi.

Shiroi yang mendengar perkataan Bakugo teriak kepadanya, hanya bisa diam dan tidak mempedulikan kemarahan dan perkataannya.

'Laki - laki ini mempunyai perasaan aura (kemarahan) Wrath, sangat parah!' batin Shiroi melihat Bakugo mempunyai perasaan kemarahan yang sangat tinggi.

"Namaku Iida Tenya, dan kamu?" kata Iida Tenya mencoba memperkenalkan dia kepada Shiroi.

"Shirayuki. Panggil saja Shiroi, senang bertemu denganmu."

Uraraka, yang diingat Shiroi dari tes kemarin, yang diselamatkan oleh Izuku, datang dan mulai memuji Izuku, membuat wajahya memerah.

'Ngomong - ngomong siapa yang jadi gurunya, wali di kelas ini?' pikir Shiroi.
Tiba - tiba ada tempat kantung tidur kuning masuk dan wajah yang dikenalnya muncul, ternyata Aizawa.

'AIZAWA! KENAPA KAMU DISINI!?' batin Shiroi berteriak dalam pikirannya.

'Eh, kalau dipikir - pikir juga Aizawa adalah hero, aku jarang melihatnya di berita, dan dokumen kemarin malam adalah hadiah mati.' pikir Shiroi.

"Aku adalah guru wali kelas kalian, Aizawa Shota. Senang bertemu dengan kalian." Aizawa memperkenalkan diri ke kelas.

*******

"Tes penilaian quirk!?" kata seluruh kelas, sekarang di luar lapangan.

"Kita diizinkan untuk melatih siswa kita sesuai keinginan kita." Aizawa berhenti sebelum berkata, "Selamat datang di UA!"

'Ugh! Ini akan menjadi hari yang panjaaaaaang.' pikir Shiroi.

********

"Ok tidak terlalu banyak." bisik Shiroi kepada diri - sendiri, saat dia hendak melempar bola. Dia berdiri dalam lingkaran. Aizawa sudah memutuskan untuk mengambil tes penilaian quirk. Dan dengan otoritasnya, Shiroi duluan.

"HYAAAH!" Shiroi melempar bola, mengingat untuk menahan dirinya. Gelombang kejut meletus, membuat rambut Shiroi menjadi berantakan. Di sisi lain bolanya, kelihatannya menghilang. Shiroi melihat ke arah cakrawala untuk beberapa saat sebelum melihat kembali ke Aizawa.

"1,789, 406,57 meters, dan itu masih berlanjut." kata Aizawa dengan mata lebar.

"HUH!" seluruh kelas terkejut.

"Eeh!?" Shiroi merasa tertekan melihat reaksi teman sekelasnya.

"Ingat! Keluarkan semua yang kalian punya! Atau nilai yang terendah akan dikeluarkan!" tes berlanjut dengan Aizawa memarahi Izuku tentang sesuatu dan Bakugo marah padanya yang melempar bola lebih jauh.

Selanjutnya lomba lari 100 meter, lagi-lagi Shiroi adalah yang pertama bersama Bakugo. "Mulai!" dia berlari menuju garis finis. Tapi dia merasa ada yang salah sesudah lari 10 meter, anak laki - laki itu tidak bergerak. 'Meremehkanku, aku akan membuatmu menyesal!' pikir Shiroi, ia mendorong satu kaki menjadi kabur, lalu muncul di garis finis. Hembusan angin yang kuat bertiup di atas tempat latihan. Kirishima yang seharusnya balapan dengannya, terlempar tanpa bisa mengambil satu langkahpun.

"Woah." kata Aizawa, dengan wajah bosan.

"Apa - apaan itu!?" Kirishima bingung, setiap orang membuka mulut mereka.

"0,1 detik!" sebuah suara robotik berteriak.

"APA!!!" selaras mereka semua berteriak. Lalu giliran Midoriya dan Bakugo. Midoriya berlari dengan kecepatan manusia normal, sementara Bakugo menggunakan ledakan quirknya untuk terbang ke garis finis.

"7,55!""10,56!" suara robot itu mengumumkan.

"Tch!" Bakugo melotot marah ke Shiroi, yang sepertinya tidak memperhatikan.

Dan kemudian tes lompatan tinggi. Lagi, Shiroi yang pertama. Dia menahan dirinya bagaimanapun dan hanya melompat beberapa ratus meter.

"Wow, aku bisa melihat rumahku dari sini." katanya saat dia berhenti di titik tertentu, dan mulai jatuh.

"Eeehh!!" mata Asui hampir keluar dari rongganya. Dia bangga dengan quirknya, tetapi ketika melihat Shiroi beraksi menghancurkannya. Sedikit kekaguman muncul di hati Asui. Sesudah Shiroi selesai, Asui segera berbondong - bondong ke arahnya.

"Itu sangat kereeeen!" Tsuyu mulai fangirling.

"Eh, iya terima kasih." kata Shiroi sweatdropped.

"Namaku Tsuyu Asui. Namamu siapa?"

"Shirayuki, panggil saja Shiroi."

"Shiroi salam kenal!"

"Uhh,.... iya..."

"Ngomong - ngomong bagaimana kamu bisa melompat setinggi itu! Apa quirkmu sama seperti Uraraka?"

"Tidak, aku hanya lompat."

"Ohh.."

Masalah keheningan yang canggung.

"Ano, Siapa Uraraka?"

"Kamu lihat gadis berambut coklat disana? Itu dia."

"Ketika kamu berbicara aku mirip dengan Uraraka, apa maksudmu?"

"Oh, Uraraka bisa membuat hal - hal mengapung! Pipi merah mudamu identik dengannya juga!"

"Ohh." keheningan canggung lagi penuh dengan suasana hati .

"Ok, kita selesai disini." Aizawa mengumumkan.

Bersambung
Jangan lupa vote dan comment ya!

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang