Bagian 59: Festival Start & End

605 44 6
                                    

Jam 08.55 Hari Festival Budaya.

"Kamu tidak gugup?"

Shiroi menggeleng, "Habisnya aku tidak tampil,  jadi ya aku sama sekali tidak gugup. Apa kamu gugup?"

"Tanganku terasa dingin dan gemetar, apakah itu artinya aku gugup?" Todoroki menoleh bertanya.

"Yah, sepertinya." Jawab Shiroi sweatdrop.

Shiroi bersama Todoroki sekarang sedang di atas panggung. Membuat balok-balok es untuk persiapan nanti sementara Sero dan Kirishima berkerja mengangkut beberapa ember air sebagai bahan untuk membuat bom asap. Koda ditemani Satou sedang mencari burung-burung untuk menjadi pemeriah suasana.

"Ngomong-ngomong, jam berapa sekarang?" Tanya Shiroi.

Kirishima mengambil ponselnya, "Jam..., sembila-"

"GOOD MORNING EVERYBODY!!!!!"

"Mic sensei selalu tepat waktu," Sero mengusap kupingnya. "Dan selalu berteriak tentu saja."

"HALO SEMUANYA, SUDAH CUKUP PERSIAPANNYA, DAN HARI INI KITA MULAI!! FESTIVAL BUDAYA UA DENGAN RESMI DIBUKA!!"

Shiroi sejenak mendengar suara anak-anak bersorak di bawah.

Jam 09.20

"Midoriya belum kembali?!"

"Kenapa dia lama sekali belanjanya?!" Seru Sero kesal. "Bukannya hanya cewek yang berbelanjanya lama sekali?!"

"Heh!!" Mina memukul bahu Sero.

Shiroi duduk di kursi memperhatikan seluruh keributan akibat Midoriya yang dari tadi belum datang.

Shiroi melihat jam di dinding, tiga puluh menit lagi kelas akan tampil. Sepuluh menit lagi, tim band akan check sound alat-alat dan vokal.

"Banyak sekali yang datang!!" Uraraka dan Mineta yang baru selesai mengintip ke arah penonton berseru sedikit panik.

"Itu berarti semuanya ingin menonton kita." Kata Shoji pelan.

"Ah! Kita tambah gugup!"

Shiroi mengedarkan pandangan ke teman-teman. Mereka semua kelihatan gugup, bisa dilihat dari gerak-gerik mereka yang tidak seperti biasa.

Shiroi berdiri, "Aku akan menunggu Midoriya di depan."

"Eh?" Mina bingung. "Shiroi, habis ini Aoyama yang akan menunggunya, kau dan yang lain naik ke atas saja."

"Tidak apa-apa, kalian hilangkan rasa gugup dulu saja. Biar aku yang menjemputnya. Aku juga nganggur." Shiroi melambaikan tangannya santai, menutup pintu ruang ganti yang digunakan sebagai ruang tunggu sementara.

"Padahal kesso onna, itu yang berperan banyak." Gumam Bakugo kesal dengan suara pelan di ujung ruangan.

Shiroi mendesain baju untuk dancer, membantu Kaminari berlatih, sempat menggantikan peran Jirou saat ia sakit dan ia mendengar dari Sero bahwa sebagian besar efek mengandalkan quirk Shiroi. Bagaimana bisa gadis itu bilang 'dia nganggur' padahal secara keseluruhan, Shiroi hampir menopang semua sisi.

Bakugo berpikir hal itu, mengacak-acak rambutnya kesal.

Shiroi berlari kecil melewati stan-stan milik kelas lain, untuk mencari Midoriya.

"Shiroi!"

Shiroi menoleh, melihat Midoriya melambaikan tangan dengan wajah babak belur dan hidung berdarah. Masih bisa tersenyum riang.

Midoriya mengerti wajah herannya, tersenyum sambil menjawab. "Aku tadi tersandung di jalan, hehe."

Shiroi menghela nafas. "Kau harus diobati dulu."

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang