Bagian 18: Internship

1K 109 1
                                    

Di stasiun kereta

"Kalian semua sudah membawa kostum, bukan?" Tanya Aizawa sensei. "Ingat, kalian tidak boleh memakainya di tempat umum. Kostumnya juga jangan sampai hilang, oke?"

"Baaik!" seru Ashido menaikkan kopernya.

"Bicaralah yang jelas! Yang benar, 'Baik', Ashido!" tegas Aizawa.

"Baik." Ujar Ashido dengan nada lemas.

"Pastikan kalian menjaga sopan santun bersama pahlawan di tempat magang kalian! Baiklah semoga beruntung."

"Baik!" kata semua murid kelas 1-A.

Shiroi berjalan mendekati Todoroki, "Kau tahu soal Ingenium kan?" tanya si surai putih.

Todoroki mengangguk pelan, "Ya untuk saat ini, lebih baik kita berempati dulu pada Iida."

"Kau benar."

"Ngomong-ngomong, kau akan pergi ke agensi mana?" tanyanya.

"Agensi si bapak tua itu, aku mau mengendalikan quirk apiku, agar aku tidak mengalami cedera saat menggunakkannya." jawab Todoroki menatap tangan kirinya.

Shiroi tersenyum kecil, "Baguslah."

Tiba-tiba ada yang memanggil si surai putih dari kejauhan. "Shiroi!" pekik Midoriya.

Shiroi menoleh ke arah Midoriya dan melihat Midoriya melambaikan tangan padanya dan di belakangnya ada Aizawa. "Keretanya mau datang!" Seru Midoriya.

Pupil mata Todoroki sedikit mengecil, "Kalian berdua satu tempat magang?" Tanya Todoroki.

"Ya. Baiklah, sampai jumpa Shoto." Shiroi berlari ke arah Midoriya kemudian berjalan berdampinfan bersamanya.

Todoroki menatap mereka berdua dengan mata sinis dan aura kecumburuan yang pekat.

-Time skip-

Sebelum Shiroi masuk ke kereta untuk pergi ke magang Gran Torino, dia diberhentikan oleh Aizawa.

"Aizawa, aku akan baik-baik saja."

"Saya tahu kamu akan baik-baik saja. Hanya ingin memberimu hadiah perpisahan." kata Aizawa, mengeluarkan beberapa coklat. Membuat Shiroi tersenyum bahagia.

"Makasih Aizawa. Aku sudah dewasa Aizawa, aku bisa menjaga diriku-sendiri."

'Senyumannya benar-benar cerah! Hatiku sudah tidak kuat lagi!!!' batin Aizawa berusaha tetap tegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Senyumannya benar-benar cerah! Hatiku sudah tidak kuat lagi!!!' batin Aizawa berusaha tetap tegar.

"Jika kamu berkata begitu." kata Aizawa dingin sambil menatap Midoriya, yang juga di kereta yang sama dengan Shiroi. Membuat Midoriya mengeluarkan keringat.

Saat pintu kereta tertutup dan mulai bergerak, Shiroi melambaikan tangannya pada Aizawa, yang juga melambaikan tangannya.

■■■■■■■■

The Irregular At Hero High School [BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang