"Sambil menunggu Tetsutetsu dan Kirishima pulih, mari kita mulai pertandingan selanjutnya!"
Shiroi berjalan menuju kursi penonton 1-A.
"Aku datang di saat yang tepat." Kata Shiroi. Seketika 1-A yang duduk kompak menoleh. Semua pasang mata tertuju padanya.
"Huh? Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Shiroi bingung.
"Oya, oya~ Shiroi kini ingin menonton pertandingan bersama kita? Jangan-jangan ada sesuatu nih?" celutuk Ashido. Senyuman usil merekah di wajah liciknya, menunjukkan sebuah makna tersembunyi. Tapi Shiroi malah tidak paham maksud ucapannya.
"Kau suka pada Bakugo-chan ya, kero?" tanya Asui.
"Kalian ini bicara apa?" tanya Shiroi tak paham. Langsung duduk di samping Midoriya. "Di bawah sana ada dua petarung. Aku mau melihat keduanya."
"Heee, kau cewek yang membosankan ya, Shiroi." Ashido mendesah kecewa.
Shiroi mengabaikan ucapan Ashido dan fokus menonton pertandingan.
"Pertandingan kedelapan dan yang paling terakhir di babak pertama! Namanya sudah terkenal saat di SMP! Wajahnya pun sudah familiar bagi kita! Dari kelas pahlawan, Bakugo Katsuki!
Versus,
Dia peserta yang kudukung..! Dari kelas pahlawan, Uraraka Ochako!"
"Kau yang suka melayangkan benda-benda ya, Muka bulat?" tanya Bakugo serius.
"B-Bulat?!" seru Uraraka.
"Kalau mau menyerah, lakukanlah sekarang juga, sebelum kau tahu akibatnya." kata Bakugo.
"Pertandingan kedelapan, Start!"
"Menyerah bukanlah pilihanku!" seru Uraraka berlari ke arah Bakugo sambil sedikit merendahkan kepalanya."
"Kalau begitu, matilah!" kata Bakugo.
Ledakan terjadi, tubuh Uraraka terhempas ke belakang. Alur pertandingan tetap sama. Uraraka menerjang dan Bakugo meledakkannya.
Begitu terus sampai penonton dibuat ngeri hanya dengan melihatnya. Satu stadion mulai mengejek Bakugo yang terkesan mempermainkan Uraraka.
"Dari bangku penonton terdengar ejekan, tapi jujur saja aku juga merasa begitu!" kata Present Mic.
"Bukankah Kacchan sudah berlebihan? Kenapa mereka tak menghentikannya?" tanya Midoriya cemas. "Wajar saja penonton-"
"Selain tak punya mata, mereka tak punya otak juga ya."
Semua murid kelas A menoleh pada Shiroi yang buka suara.
"Apa maksudmu Shiroi?" tanya Kaminari bingung.
"Sekalipun tak terlibat dalam pertarungan, aku tahu tujuan Uraraka. Dia tak sebodoh itu menerjang dari depan."
Kelas A mengheningkan cipta, tidak paham maksud perkataan Shiroi.
"Bakugo sanggup bertahan sejauh ini karena mengakui kekuatan lawannya, makanya dia berhati-hati! Justru karena ingin menang, makanya ia tidak menahan diri ataupun lengah!" kata Eraserhead.
"Sasuga, Aizawa-sensei!" puji Shiroi bangga. "Aku kira hanya aku yang menyadari ini."
"Tunggu-tunggu Shiroi! Aku masih tidak paham! Menyadari apaan sih!?" tanya Kaminari masih tidak paham.
"Haaaah. Uraraka selalu mendekati si bom itu dengan menunduk agar ledakannya mengarah ke tanah. Dia menyerang secara membabi buta untuk mempersempit jarak pandang musuhnya lalu mengecohnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Irregular At Hero High School [BNHA]
Diversos(Season 1) [Tamat] (Warning cerita ini hanya ngehalu dan sementara!!)