Keesokan harinya
Setelah magang selesai, Shiroi berjalan menuju kelas 1-A dengan semangat. Semuanya membicarakan tentang magang mereka, dan dia bisa melihat Midoriya, Iida, dan Shoto menjadi sedikit pendiam dari biasanya.
"Oh iya, kalian berempatlah yang paling banyak menghadapi tantangan saat magang, kan?" Kaminari menunjuk Midoriya, Todoroki, Iida, dan Shiroi yang berkerumun.
"Benar! Pembunuh Pahlawan!" Tegas Sero.
"Syukurlah kalian masih hidup." Kata Kirishima senang.
"Endeavor datang menyelamatkan kalian, bukan?" Tanya Sato, disusul pujian dari Hagakure.
Todoroki melirik Shiroi yang berdiri di sampingnya. Gadis itu hanya menunjukkan ekspresi biasa, dan tidak memperlihatkan diri kalau dialah pahlawan yang sebenarnya mengalahkan Stain.
"Benar, dia menyelamatkan kami." Jawab Todoroki sambil menunduk, mengingat ucapan Tsuragamae kemarin. Midoriya mengangguk sementara Iida dan Shiroi hanya diam menyetujui.
"Aku melihatnya di berita ... Pembunuh Pahlawan itu berhubungan dengan League Of Villain, kan?" Tanya Ojiro. "Jika orang semenakutkan itu datang ke USJ, pasti akan sangat mengerikan."
"Yah, memang sih dia menakutkan, tapi apa kau sudah melihat videonya? Soal Pembunuh Pahlawan." Kaminari menyahut obrolan.
Shiroi langsung menyipitkan matanya, tanda ia tidak tahu terhadap topik yang dibahas.
"Kalau dilihat, kau bisa merasakan bahwa dia gigih pada satu tujuan. Bukankah itu sangat keren?" Puji Kaminari polos, tidak sadar Iida dan Shiroi menatapnya dari tadi. Begitu Midoriya menegurnya, Kaminari baru sadar dan menutup mulut.
"Oh, Ii- Maaf!"
"Tidak apa-apa." Sahut Iida tegar sambil melihat tangannya sendiri. "Memang dia sangat gigih. Aku mengerti kenapa dia dianggap keren-"
"Dia sama sekali tidak keren."
Iida dan yang lainnya menoleh ke Shiroi yang menyela dengan nada tegas. Shiroi masih berekspresi datar namun matanya tersirat amarah."..Shiroi?" Todoroki bergumam sambil menatap cemas orang yang dipanggil.
"Menyalahkan masyarakat dan membunuh pahlawan. Dia hanya mementingkan ideologinya sendiri, sama sekali tidak mempedulikan yang lain.. Jika memang di dunia ini tidak ada hero sesuai harapan, berjuanglah menjadi pelopor hero yang diyakini. Itu lebih baik dari pada menyalahkan yang lain dan menambah dosa saja." Ujar Shiroi.
Ucapan Shiroi sanggup membuat semua orang tertegun dan memberi orang percikan cahaya yang menginspirasi orang lain meski di kala kelam.
Beberapa detik tidak ada yang bersuara, membuat Shiroi sadar akan situasi. Semua pasang mata melihatnya, berbinar-binar dengan pupil takjub.
'Aku harusnya tidak banyak bicara.' Shiroi sweatdrop dan merutuki dirinya.
"T-Tidak apa-apa kok, Shiroi." Hibur Midoriya cepat-cepat. "Aku takjub kau bisa berpikir sejauh itu. H-Hebat sekali... "
"Apa-apaan Shiroi itu?! Habis magang makin manly saja!" puji Kirishima terharu.
Kaminari mengangguk dan mengusap air mata bahagianya. "Padahal kau sangat dingin, tapi kau telah menyentuh hatiku.. " ungkapnya sambil meletakkan tangan di dada.
'Mengapa mereka kayak gitu? Apa mereka kena demam ya?' pikir Shiroi bego.
Satu kelas memuji betapa kerennya Shiroi saat berkata-kata tadi (kecuali Bakugo).
■■■■■■■■■
Saat Latihan Dasar Kepahlawanan, All Might berserta murid 1-A berkumpul di depan Medan Gamma. Usai menyapa murid yang selesai magang, All Might menjelaskan menu latihan siang itu. Rescue Training Race, adu kecepatan siapa yang dapat menyelamatkan target lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Irregular At Hero High School [BNHA]
De Todo(Season 1) [Tamat] (Warning cerita ini hanya ngehalu dan sementara!!)