5 - CONFUSED

18.7K 3.8K 376
                                    

Assalamualaikum teman-teman semua. Aku kembali lagi bawa cerita Chamomile. Sudah siap baca part 5? 

Sebelumnya aku mau ucapkan mohon maaf lahir dan batin. Dan, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Sehat selalu buat teman-teman Pasukan pembaca semua ^^

Dan, selamat membaca. Semoga suka dengan part ini. Amin ^^ 

*****

Alen mencabuti satu persatu bunga chamomile yang ada di taman belakang sekolah. Saat ini Alen sedang ingin menyendiri. Alen sedang berusaha mengembalikan jiwa tenangnya karena sejak kemarin hatinya terus kacau dan gundah.

Bahkan sepanjang pelajaran Bahasa Indonesia kesukaannya tadi pagi, Alen sama sekali tidak fokus. Di kepalanya hanya terpikirkan Alan! Alan! Alan dan Alfin!

Iya, Alannya porsinya sebesar tiga ditambah Alfin satu. Sebenarnya kemarin pikiran Alen semuanya di dominasi oleh Alan, tapi karena Pak Rudi, Alfin pun masuk daftar orang yang harus dipikirkan oleh Alen hari ini.

"Alan."

"Alfin."

"Alan."

"Alfin."

"Alan."

"Alfin."

"Al... Alamak..."

Alen terduduk lemas di lantai saat daun terakhir yang dicabutnya memberikan jawaban bahwa dia harus meminta bantuan kepada Alan.

"Gimana caranya? Masa gue tiba-tiba datengin Kak Alan terus.... Terus... kalau Kak Alan nolak gi... gima..."

Alen benar-benar ingin menangis saja sekencang mungkin. Bahkan, beberapa siswa dan siswi yang lewat di taman belakang sekolah menatapnya dengan heran. Namun, Alen sama sekali tidak peduli. Masalahnya saat ini lebih berat dibandingkan emak-emak yang kebingungan karena harga minyak goreng naik!

"Gue harus cerita ke Sanda dan Ara! Gue butuh Sanda dan Ara! GUE BUTUH MARSANDA DAN AIRA!!"

Alen segera berdiri, tanpa pikir panjang ia langsung kabur menuju ke kolam renang dengan harapan bisa bertemu dengan Sanda dan Ara di sana.

*****

Alen tersenyum senang dan lega saat melihat Sanda dan Ara tengah duduk di pinggir kolam sembari mengobrol. Ara memang suka membelikan makanan untuk Sanda saat jam istirahat.

Tanpa pikir panjang Alen mendekati Sanda dan Ara.

"Marsanda, Aira," rengek Alen langsung duduk di tengah-tengah antara Sanda dan Ara.

Sanda dan Ara kaget dengan kehadiran Alen yang tiba-tiba.

"Lo kenapa Len?" tanya Sanda bingung sekaligus khawatir.

"Nggak dapat uang jajan lagi hari ini Len?" tambah Ara.

Alen menggeleng, menatap dua sahabatnya bergantian dengan tatapan melemas.

"Tolong gue!!!"

Kini giliran Sanda dan Ara yang saling bertatapan semakin tak mengerti.

"Lo dipaksa gabung sama geng motor? Atau geng apaan? Bilang ke gue Len!" heboh Ara.

Sanda mendecak pelan sembari memberikan lirikan tajam ke Ara agar gadis itu bisa melihat situasi.

"Ada apa Alen?" tanya Sanda mencoba memahami Alen.

Alen menghela napas panjang, menata hatinya sebentar.

"Gue nggak kuat San, cobaan dan ujian yang gue terima saat ini terlalu berat," dramatis Alen.

CHAMOMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang