Assalamualaikum teman-teman Pasukan Pembaca semua? Apa kabar? Semoga sehat selalu ya ^^
SUDAH SIAP BACA CHAMOMILE?
DAN, SELAMAT MEMBACA. SEMOGA SUKA ^^
****
Alen memainkan kakinya di bawah meja, entah kenapa ia merasa gugup sore ini karena Alfin akan mengajarinya. Alen mengambil tumblr di sebelahnya dan meminum teh chamomile untuk kesekian kalinya.
"Lo kenapa sih Len? Dari tadi nggak bisa diem dan minum terus?" heran Ara.
Alen menoleh ke Ara dengan tatapan memelas.
"Nggak tau. Gue gugup aja."
"Lo suka sama Kak Alfin?" tanya Ara dengan tak berdosanya.
"Nggak gitu Ra!" balas Alen tak terima.
"Terus kenapa gugup?"
Alen menghela napas berat.
"Kayaknya gue takut kena semprotan tajam Kak Alfin karena kebdohan gue."
Ara menepuk pelan bahu Alen pelan.
"Alen," ucap Ara lirih.
"Iya, Ra?"
"Kalau itu nggak bisa dihindari. Jadi dengarkan dan terima saja," ucap Ara dengan bijak.
Alen mendecak kesal dan langsung menepis tangan Ara dari bahunya. Padahal ia mengira Ara akan menenangkannya malah gadis itu menambah-nambahi beban gugupnya.
"Sialan lo Ra, gue makin gugup!"
Ara tertawa puas mendengar ucapan Alen. Tak lama kemudian pintu kelas Alen terbuka. Sosok Alan masuk ke dalam kelas. Ya, mereka memang janjian di kelas Alen sore ini.
"Kak Alfin mana, Kak?" tanya Ara tak sabar karena hanya Alan yang datang.
Alan berhenti di ambang pintu, menatap Ara dan Alen bergantian.
"Lo nggak pulang?" tanya Alan.
Ara menggeleng cepat.
"Nggak."
"Ngapain lo di sini?"
"Gue mau juga diajarin Kak Alfin biar gue tambah pinter," jawab Ara tak mau kalah.
Alan mengerutkan kening.
"Bukannya lo dapat peringkat satu kemarin?"
Ara tersenyum lebar, sedikit mendekatkan tubuhnya ke Alen.
"Sejak kapan pacar lo jadi suka introgasi kayak gini?" pekik Ara pelan ke Alen.
Alen membalas senyum Ara.
"Salah lo sendiri. Mending lo pura-pura jadi bodoh!"
"Tenang aja, itu yang sedang gue lakuin sekarang!"
Ara kembali menjauhkan tubuhnya dari Alen, ia menatap Alan yang juga semakin bingung memperhatikannya dengan Alen.
"Gue sedang menerapkan pepatah carilah ilmu sampai ke negeri Cina, Kak Alan," ucap Ara berusaha sabar.
"Ini masih di Indonesia Ara," balas Alan.
Ara mendesis kesal, kesabarannya tak bisa ia tahan lagi.
"Kak nggak ada larangan buat gue ikut belajar juga kan, Kak? Gue juga ingin semakin pintar bahkan dapat juara satu paralel seluruh sekolah bahkan kalau bisa satu provinsi! Jadi, ambisi gue sangat tinggi sekarang Kak. Makanya gue ingin ikut belajar bareng!" jelas Ara panjang lebar. Ara menoleh ke Alen. "Bener, kan, Len?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMOMILE
Teen FictionAlen terpaksa harus berurusan kembali dengan Alan, mantan pacarnya waktu SMP yang diputuskannya tanpa penjelasan. Semua itu terjadi karena janjinya untuk mengabulkan permintaan sahabatnya, Sanda. Alen harus mengajak Alan untuk datang bersama ke aca...