32 - BAIKAN BUKAN BALIKAN

21.4K 4.4K 1.9K
                                    

Assalamualaikum teman-teman Pasukan Pembaca semua. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. 

SIAPA YANG SUDAH KANGEN BACA CHAMOMILE? 

Aku minta maaf beberapa hari yang lalu belum bisa update. Semoga part ini bisa menebus kerinduan teman-teman pasukan pembaca yaa ^^ 

SUDAH SIAP BACA CHAMOMILE PART 32? 

JANTUNGNYA HARUS AMAN YA BACA PART INI. OKE? 

DAN, SELAMAT MEMBACA CHAMOMILE. SEMOGA SUKA ^^ 

*****

Ponsel Alen berdering, satu pesan masuk. Alen segera membukanya. Senyum Alen mengembang saat membaca pesan tersebut.

Alan Dhana Wistana

Gue sudah di depan rumah lo

Alen segera mengambil tasnya dan keluar dari rumahnya. Jujur sejak semalam Alen tidak bisa tidur tenang karena memikirkan hari ini. Alen tidak menduga hubungannya dengan Alan akan membaik seperti ini.

Padahal, dua tahun yang lalu, ia mengira bahwa Alan tidak akan pernah memaafkannya. Alen sangat bersyukur Alan bisa menerima alasannya dan mau memaafkannya.

*****

Alen melambaikan tangan dengan sedikit canggung saat melihat Alan yang sudah bertenger di motornya. Alen berjalan mendekat.

"Hai, Kak," sapa Alan.

Alan menatap Alen sebentar.

"Nggak pakai jaket?" tanya Alan mengamati Alen yang memakai kaos lengan pendek.

Alen menunjuk ke langit.

"Panas, takut keringetan," jawab Alen.

"Nggak takut kulit lo gosong?"

"Emang kalau gosong Kak Alan nggak suka?"

Alan tertegun sesaat.

"Maksudnya?"

Alen merutuki ucapannya sendiri yang keluar tanpa dipikir dua kali. Jujur Alen setengah sadar mengatakannya tadi. Efek terlalu deg-degan.

"Maksudnya kalau kulit gue gosong bakalan bikin orang-orang jadi nggak suka sama gue?" ralat Alen cepat.

Alan hanya menjawab dengan gelengan singkat, masih tak paham dengan pertanyaan Alen. Alan segera menyerahkan helm ke Alen.

"Buruan pakai," suruh Alan.

Alen mengangguk dan menerimanya. Sebelum memakai helm tersebut, Alen mengembangkan senyumnya, helm kenangan dua tahun yang lalu dan masih disimpan baik-baik oleh Alan.

"Ayo, Kak," ucap Alen setelah naik di motor Alan.

Alan menoleh.

"Lo beneran nggak mau ambil jaket?"

"Nggak Kak. Gue dari pagi gerah banget."

Alan meneghela napas panjang, tak ingin berdebat. Padahal matahari cukup terik siang ini.

"Aneh."

"Siapa yang aneh? Gue?" tanya Alen tak terima.

"Iya."

Alen mendesis kecil, baru pertama kali ini dibilang aneh oleh Alan.

"Aneh juga Kak Alan pernah suka," gerutu Alen pelan.

CHAMOMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang