29 - TOMORROW

14.9K 3.8K 1.1K
                                    

Assalamualaikum teman-teman Pasukan pembaca semua. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu. 

SUDAH SIAP BACA CHAMOMILE PART 29? 

Dan, selamat membaca CHAMOMILE. Semoga suka ^^

****

Alen berusaha untuk tidak peduli dengan gosip yang semakin panas antara dia dan Alan, banyak spekulasi-spekulasi tak jelas mulai menyebar. Namun, sekeras apapun Alen berusaha tidak peduli, tetap saja Alen merasa terganggu.

Alen tak langsung pulang, ia ke ruang jurnalistik terlebih dahulu untuk mengembalikan penggaris dan gunting yang dia pinjam. Alen bersyukur ruang jurnalistik tidak ada orang sama sekali.

"Belum pulang, Len?"

Alen terkejut dan langsung membalikkan badan. Ia melihat Vanya yang baru saja masuk.

"Sebentar lagi, Kak. Mau kembalikan penggaris dan gunting."

Vanya berjalan mendekati Alen dengan tatapan yang menurut Alen tidak bisa dibilang ramah maupun jahat. Tapi, Alen mulai was-was sendiri.

"Gue boleh tanya, nggak?"

Alen sepertinya sudah tau arah pertanyaan Vanya. Alen mengangguk saja.

"Tanya apa Kak?"

"Lo pacaran sama Alan?" Vanya melemparkan pertanyaanya tanpa basa-basi.

Dan, Alen langsung menggeleng cepat.

"Nggak, Kak."

Vanya terdiam sebentar, seolah ingin memeriksa jawaban Alen benar-benar jujur atau tidak.

"Kalian lagi dekat?"

"Nggak juga," jawab Alen tak sepenuhnya berbohong. Toh, Alan sendiri yang berkata kepadanya bahwa cowok itu membencinya.

"Terus kenapa Alan jemput lo di gerbang belakang sekolah?"

Kini giliran Alen yang diam, mencari jawaban yang bisa memuaskan Vanya. Alen mulai merasa tidak nyaman diinterogasi seperti ini oleh Vanya.

"Kenapa lo ingin tau?"

Baik Alen dan Vanya sama terkejutnya mendengar suara yang tiba-tiba datang dari ambang pintu, keduanya segera menoleh ke sumber suara dan melihat sosok Alan dengan tatapan dinginnya ke arah Vanya.

"A... Alan, gue cuma ingin tau aja hubungan lo dan Alen," ucap Vanya terbata-bata.

Alan berjalan lebih dekat.

"Buat apa?" tajam Alan.

"Bu... Buat... Buat kasih tau teman-teman kalau kalian berdua memang nggak ada hubungan apa-apa. Biar gosipnya juga nggak kemana-mana. Pasti lo keganggu banget, kan?"

"Nggak."

Vanya langsung dibuat bungkam, tak bisa lagi beralasan. Untuk beberapa detik Vanya berusaha mengumpulkan semua keberaniannya menghadapi Alan. Sedangkan, Alen semakin tidak nyaman dengan ketegangan ini. Dia tidak mau karena masalah ini Vanya membencinya.

"Lo punya hubungan dengan Alen?" tanya Vanya dengan berani ke Alan.

"Punya," jawab Alan sangat enteng.

Vanya langsung mengepalkan kedua tangannya, tak terima dengan jawaban Alan.

"Apa? Pacaran atau masih pendekatan?" Vanya mulai terpancing emosinya sendiri.

"Kaka kelas dan adik kelas. Gue dan Kak Alan nggak ada hubungan apapun selain itu, Kak," jawab Alen cepat, tak ingin memperpanjang masalah ini.

Vanya dan Alan langsung menatap Alen bersamaan. Vanya mengerutkan kening, masih tak percaya. Begitu juga dengan Alan, nampak kecewa dengan jawaban Alen.

CHAMOMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang