43 - IDE GILA

13.3K 2.7K 470
                                    

Assalamualaikum teman-teman Pasukan Pembaca semua. Apa kabar? Semoga sehat selalu ^^

SIAPA YANG SUDAH NUNGGU CHAMOMILE UPDATE DARI KEMARIN? 

SUDAH SIAP BUAT BACA CHAMOMILE PART 43? 

Semoga teman-teman Pasukan Pembaca selalu suka, selalu baca dan selalu support CHAMOMILE. Amin. 

DAN, SELAMAT MEMBACA CHAMOMILE ^^

*****

Ara terus mengangguk-anggukan kepala sebagai respon mendengarkan curhatan Alen yang menggebu. Sepulang sekolah, Alen tiba-tiba tidak jadi pulang dan mengajak untuk nongkrong di toko es krim.

"Gue kan kesal juga Ra sama sikap Kak Alan yang egois. Dia terus-terusan deketin gue padahal gue berusaha ngejauh! Dikira nggak susah apa buat gue jauhi dia!" cerca Alen tak ada habisnya.

"Terus?"

"Ya terus tiba-tiba Kak Alfin bilang, gue disuruh nunggu Kak Alan mastiin perasaannya buat gue. Apa yang perlu gue tunggu? Gue dan Kak Alan nggak mungkin balikan, kan?"

"Mungkin aja," jawab Ara santai sembari menyuapkan satu sendok es krim vanilla ke mulutnya.

"Ra, Kak Alan nggak mau sakit hati lagi karena gue. Dan, gue juga masih bersalah karena kebodohan gue dulu. Gue nggak pantes juga Ra buat balikan sama Kak Alan."

Ara menghentikan aktivitas makannya sejenak, kemudian menatap Alen lekat.

"Jawab gue jujur," suruh Ara mendadak serius.

"A... Apa?" gugup Alen.

"Lo berharap kan Kak Alan ngajak lo balikan?"

Diam. Alen langsung terbungkam seketika, seolah pertanyaan itu cukup sulit untuk dijawabnya.

"Ka.. Kak Alan nggak mungkin ngajak gue balikan, Ra."

"Jangan menjawab dengan pernyataan tapi kasih sebuah jawaban, Len!"

Alen mengangguk lemah.

"Be... Berharap. Tapi, gue tau diri Ra. Gue ngerasa nggak pantas lagi buat Kak Alan."

"Pertanyaan kedua," lanjut Ara.

"Hah?" bingung Alen kedua kalinya.

"Seandainya Kak Alan sudah bisa memastikan hatinya, dan ternyata dia ngajak lo balikan. Lo mau nggak?"

"Ra, gue nggak mau sakitin Kak Alan lagi."

Ara menghela napas panjang, jengah mendengar pengelakan Alen yang tak ada habisnya.

"Alen, emang lo bakalan sakitin Kak Alan lagi? Lo ada niat mau nyakitin Kak Alan lagi? Lo ada rencana buat nyakitin Kak Alan lagi?" tanya Ara mulai kehabisan kesabaran.

Alen menggeleng cepat.

"Nggak ada, Ra. Sumpah gue nggak mau nyakitin Kak Alan lagi," jawab Alen sangat jujur.

"Ya udah. Itu sudah jelas jawabannya!" gemas Ara.

"Ma... Maksudnya?" tanya Alen belum mengerti.

Ara meletakkan sendoknya sebentar, tatapanya kembali lekat dan hangat. Ara mencoba menahan segala emosinya.

"Alena, lo nggak usah takut akan nyakitin Kak Alan lagi, karena gue yakin lo nggak akan melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Dan, kalau lo masih merasa bersalah, kenapa nggak lo tebus rasa bersalah lo dengan buat Kak Alan bahagia dan berusaha buat Kak Alan ngelupain rasa sakitnya? Dibandingkan lo jauhi dia. Dan, itu buat kalian berdua sama-sama terluka?"

CHAMOMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang