"Mah? Kok tidur disini?"
Waktu telah menunjukkan jam 2 dini hari, Geo terbangun karena merasa haus. Ketika turun ke dapur untuk mengambil air, dia malah melihat Mamanya tidur di sofa ruang tamu.
"Mama! Mama jangan tidur disini, ayo Geo antar ke kamar." Karena belum sepenuhnya sadar, Ona hanya mengikuti apa yang Geo katakan.
"Kenapa tidur di sofa, Mah?" tanya Geo penasaran.
"Mama nungguin Papa mu pulang, gak biasanya dia lembur gak ngabarin Mama." Mendengar penjelasan dari Mamanya, Geo hanya bisa diam. Akhir-akhir ini Papanya mulai aneh. Sering pulang lambat, tiba-tiba gak pulang dan terkadang pulang ke rumah untuk ganti baju lalu kembali lagi ke kantor.
"Mau ditemenin tidur, Mah?" Ona hanya menggelengkan kepalanya lalu menyuruh Geo untuk keluar. Setelah menutup pintu kamar Mamanya, Geo lalu kembali ke kamarnya untuk tidur.
Namun, di waktu pagi telah tiba. Geo sama sekali tidak melihat kehadiran Papanya di ruang makan. Tapi bukan hanya Papanya, Mamanya juga ntah kemana.
"Mama saya kemana Bi?" tanya Geo menghampiri Bibi yang sedang menyapu di ruang tamu.
"Tadi subuh Nyonya pergi dengan pakaian rapi, mungkin setelah adzan subuh. Nyonya nggak bilang ke Mas Geo?" jelas Bibi.
Geo menggeleng, "Gitu yah Bi, kalau gitu Geo sarapan dulu yah Bi," pada akhirnya Geo lalu sarapan sendirian di meja makan, padahal biasanya ada Papa dan Mamanya yang akan menemaninya sambil melemparkan pertanyaan random.
Setelah menyelesaikan aktivitas sarapannya, Geo langsung berpamitan ke Bibi dan berangkat ke sekolah.
"Bensin tinggal dikit, haduh malas banget gue antri di Pertamina kalau kayak gini." Tapi tetap saja Geo membelokkan motornya ke Pertamina yang dekat dengan sekolahannya.
"Hahaha, rejeki anak sholeh ini. Cuman ada 2 motor di depan gue." Gurau Geo setelah mematikan mesin motornya.
Tapi ada sesuatu yang menarik perhatian nya di antrian mobil, sebuah mobil Fortuner berwarna putih terasa tidak asing baginya. "Plat mobilnya sama kayak punya Papa, apa mungkin itu mobil Papa?" Ucap Geo masih memperhatikan mobil tersebut
Jreng!
Tepat sekali, begitu kaca mobil itu diturunkan, terlihat jelas Papanya ada dalam mobil itu. Bahkan Papanya yang sedang mengendarai nya, bukan sopir kantor.
"Gue harus ikuti mobil itu."
Bahkan Geo sudah lupa dengan tujuan awalnya untuk sekolah.
"Sebenarnya apa yang Papa sembunyikan selama ini."
Selang waktu 15 menit akhirnya mobil itu berhenti di suatu apartemen, Geo tidak ikut masuk karena takut ketahuan. Dia hanya mengawasi dari luar.
Deg!
Sekujur tubuh Geo seketika menegang, dunia seakan berhenti. Seorang wanita yang usianya tidak beda jauh dengan Mamanya keluar dari pintu depan dan disusul oleh Papanya. Mereka berdua saling berpegangan tangan bahkan berpelukan.
"Jadi ini alasan Papa gak pulang? Ck, Pria Bangsat!" Geo reflek menendang tembok di depan nya membuat kakinya sakit. Rasa Kecewa, sedih dan emosi sudah berkumpul menjadi satu. Tangannya terasa gatal untuk menghajar Papanya karena sudah berani selingkuh di belakang Mamanya.
"Anjing!"
*****
Rapat komite orangtua.
3 kata yang sering membuat Rafka muak, setiap murid akan mendapatkan undangan yang harus di sampaikan kepada orangtua mereka. Namun, pihak sekolah juga sudah tahu kalau Rafka tidak punya siapa-siapa di rumah tapi masih saja wali kelasnya memberikan amplop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh Rumah
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA YGY] Sebuah kisah singkat, sekumpulan anak remaja yang menginginkan kasih sayang keluarga seperti di dongeng. Didewasakan oleh keadaan tidaklah mudah, mencoba untuk bertahan dengan keluarga yang tidak harmonis. "Rumah mewah b...