36

1K 201 0
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
"Semoga keselamatan (diberikan) atasmu dan juga dilimpahkan atasmu rahmat dari Allah dan keberkahan."





•oOo•

Gadis dengan bandana biru muda itu berdecak. Ia membuka cup mobil miliknya, diteliti detail mesin kendaraan beroda empat itu satu persatu. Aluna menghela napas berat, mau dilihat berapa lama pun percuma. Mobil itu tidak akan tiba-tiba hidup hanya dengan ia pelototi begini.

"Ish! handphone nyala dong! nanti dulu matinya, Luna belum sampai rumah." Keluh gadis itu, mencerca ponsel miliknya yang malah kehabisan baterai di saat-saat genting seperti ini.

"Mau telepon mama—hiks, udah malem. Ayo nyala, dong, nyala..." Aluna menekan layar ponselnya berkali-kali, tapi percuma benda itu tetap mati.

"Mogok?"

"Ah, kamjagiya!!" hampir terlempar ponsel di tangan Aluna saat tiba-tiba muncul suara di belakang punggungnya.

Woy lah ini udah jam 9 malem, mana jalannya sepi lagi. bisa gak situ nanyanya di depan gitu jangan dibelakang kan takut orang!

"Udah tahu mogok pake na—" kalimat Aluna menggantung saat melihat siapa yang bertanya. "HUWAAA SETAANNN!!!!" Aluna langsung lari dan sembunyi di balik badan mobilnya.

Rendi berdecak, emang gak tahu terimakasih tuh cewek mau ditolongin malah ngatain dia setan.

"Mesinnya rusak?" Tanya Rendi melihat-lihat mesin mobil milik gadis itu. Sementara yang ditanya malah mengerjap pelan.

"I-ini mas Rendi beneran? bukan setan?"

"Menurut lo?" Balas Rendi sinis.

Aluna meneguk ludah kasar, ia mendekat dengan ragu, tangan gadis itu kemudian terangkat hendak menyentuh lengan pria berjaket biru itu, namun sang empunya langsung menghindar.

"Apaan sih lo!" Bentak Rendi.

"Ini mah mas Rendi beneran!" Seru gadis itu girang.

Rendi geleng-geleng kepala, kok bisa ada cewek kayak gini? Gak mau ambil pusing, Rendi langsung cek aja mobil cewek itu biar urusannya cepet beres. Tapi yang jadi masalah, Rendi juga kurang ngerti mesin mobil. Kalau motor oke lah, tapi buat mobil—boro-boro ngotak-ngatik, make aja dia jarang.

"Udah telepon montir?" Tanya Rendi.

"Hape Luna lowbat, Mas." Keluh gadis itu.

Rendi berdecak, ia segera mengambil ponsel dari saku jaketnya.

"Assalamualaikum, bisa datang ke tempat saya?"

"..."

"Jalan Yarmuk nomor 13."

Aluna yang liat itu speachless dong. Rendi beneran nolongin dia sampai panggilin montir segala? Aaaa.. romantis banget! makin baper atuh Aluna. Sekarang gimana bisa Luna percaya kalau Rendi beneran gak ada perasaan apa-apa sama dia?

Gaul-Gaul SholehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang