60

1K 203 1
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
"Semoga keselamatan (diberikan) atasmu dan juga dilimpahkan atasmu rahmat dari Allah dan keberkahan."




•oOo•

Arjuna datengin Yola lagi. Dia bener-bener gak perduli sama keberadaan Jordi yang mungkin aja bakalan bunuh dia hari ini. Allah udah kasih Arjuna nikmat yang bener-bener besar, dengan menghijrahkan seseorang lewat dia.

Arjuna gak akan sia-siain kesempatan itu cuma karena takut sama manusia. Toh nyawa Arjuna di tangan Allah, mau Jordi gak bunuh dia pun kalau waktu Juna emang udah habis, dia bisa apa?

Ceklek!

Arjuna membuka pintu kamar Yola dengan sangat perlahan. Namun semakin daun pintu terbuka lebar, Arjuna tidak mendapati siapapun di dalam ruangan itu. Bahkan semua barang-barang milik Yola juga tidak ada, kamar ini telah kosong.

"Arjuna?"

Sang pemilik nama berbalik badan, ia terkejut ketika melihat Clarissa keluar dari kamar mandi. Begitu juga dengan Clarissa, gadis itu juga nampak terkejut dengan kehadiran Arjuna di sini.

"Yola dimana?" Arjuna bertanya to the poin, membuat gadis di depannya terlihat gelagapan.

"Y-Yola, Yola lagi ke ruangan dokter." Jawab Clarissa sedikit terbata.

"Ke ruangan dokter?" sebelah alis Arjuna terangkat, ia nampak tidak yakin dengan jawaban Clarissa.

Pun raut wajah Clarissa yang nampak gelisah, semakin mengundang kecurigaan Arjuna. Arjuna yakin gadis di depannya menyembunyikan sesuatu.

"I-iya, dia ke ruangan dokter dan mungkin akan lama. Jadi kamu lebih baik pulang, kamu bisa ke sini lagi besok." ucap Clarissa kembali.

Kalimat gadis itu semakin memperjelas sesuatu.

"Ah, ya?" Arjuna melangkah maju, membuat kaki Clarissa refleks mundur beberapa langkah. Gadis itu meneguk ludah kasar, tidak, ini pertanda buruk.

"J-Juna...."

"Gue gak harus ngulang pertanyaan, kan?" Arjuna kembali bertanya tatapan pria itu begitu tajam, Clarissa seketika merinding dibuatnya.

Bodoh, seharusnya ia sadar dari awal jika membohongi Arjuna adalah sesuatu yang mustahil.

"Kak Jordi bawa Yola ke Italia tinggal sama Mama dan Papa di sana." Clarissa memejam erat, mulut yang sedari tadi ia tutup rapat kini mengungkapkan semuanya bahkan dalam satu tarikan nafas.

Arjuna terkejut mendengar hal itu.

"Kapan mereka berangkat?" Tanya Arjuna cepat.

Namun Clarissa menggeleng pelan.

"A-aku gak bisa kasih tahu kam—"

"KAPAN MEREKA BERANGKAT?!" Arjuna menendang meja di samping Clarissa dengan sangat keras, membuat gadis itu terpelanjat.

"D-dua jam lagi mereka take off." dan lagi, Clarissa tidak punya pilihan lain. Dalam hatinya terus mengucapkan kata maaf karena ia tidak mampu menjaga rahasia yang Jordi titipkan.

Mendengar penuturan Clarissa, Arjuna segera berjalan keluar untuk menyusul Yola. Namun gadis itu lebih dulu menahan lengannya.

"Juna, soal hubungan kita—"

"Ini bukan saat yang tepat untuk bahas soal itu, Clarissa!" Bentak Arjuna.

Kendati sempat terpelanjat, Clarissa meneguk ludah susah payah. Wajah gadis itu berusaha terangkat, menatap pemuda di depannya.

Gaul-Gaul SholehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang