♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
"Semoga keselamatan (diberikan) atasmu dan juga dilimpahkan atasmu rahmat dari Allah dan keberkahan."•oOo•
Sekitar pukul sembilan malam, Chairil baru pulang ke apartemen. Tadi dia abis ada rapat sama atasannya. Emang Chairil kerja apa, sih? Rahasia. Tapi yang jelas freelance dan gak ganggu waktu kuliah dia. Chairil tahu kok, gimana pun juga pendidikan masih jadi prioritas utama.
Iyalah, UKT dia aja satu semester setara satu mobil Avanza, masa kuliahnya males-malesan?
Ariel ngelepas jaket sama sepatu yang dia pake, terus jalan buat nyalain lampu. Pas lampu nyala, hampir loncat Chairil pas liat di sofa udah ada mamih sama papihnya yang lagi bersidekap dada.
"M-Mami sama Papi ngapain di sini?" Chairil mengerjap pelan, terkejut dengan kehadiran kedua orang tuanya.
"Kebalik! Harusnya Mami yang tanya ngapain kamu tinggal di tempat kumuh kayak gini? Penthouse yang kemarin kurang gede? Mau Mama beliin mansion sekalian?" Cerca Irma.
"Iya! Malu-maluin aja kamu, masa anak Suryo Sastrodiharjdo tinggal di tempat kayak gini. Mau jatuhin harga diri keluarga kamu?" Suryo ikut-ikutan menimpali.
Ariel menghela napas berat. Tadinya dia mau istirahat, tapi kayaknya harus ditunda.
Emang, satu minggu terakhir Ariel gak pulang ke mansion orang tuanya atau ke Penthouse punya dia. Sekarang Chairil tinggal di salah satu apartemen yang emang gak terlalu mewah, malah bisa dibilang sederhana. Tapi apartemen ini hasil kerja keras Chairil sendiri, alias gak minta sama orang tua.
"Kamu denger omongan Mami sama Papi, gak sih?" Tanya Irma marah terus ikut duduk di sofa, kalau Suryo dari tadi kan emang gak berdiri.
"Denger, Mi." Jawab Chairil seraya mendudukan diri di sofa tak jauh dari orang tuanya.
"Terus kenapa diem aja?"
"Kan tadi Mama lagi ngomong, makannya Ariel diem."
"Ngejawab aja kamu!"
"Kan tadi katanya gak boleh diem.
"Ish, Pih! Anaknya tuh!" Kesel Irma tuh, nih anak kenapa pinter banget ngelesnya, sih?
"Ck, udah deh Riel, pulang ke mansion besok, gak usah ada acara minggat-minggat segala." Suryo memijat pelipisnya, pusing dia menghadapi kelakuan putra semata wayangnya itu.
"Ariel gak minggat, Pih, cuma mau belajar mandiri." Ucap Chairil dengan jujur.
"Halah mandiri-mandiri, gak ada! pulang sekarang atau Mami coret nama kamu dari daftar warisan!" Ancam Irma.
"Silahkan, Ariel juga gak mau terima sepeserpun uang dari Mama sama Papa lagi. Uang bulanan kemarin juga udah Ariel balikin." Balas Chairil yang membuat sang ibu melotot kaget.
"Mami tadi cuma ngancem, kamu kok jadi baperan gini, sih?" Irma semakin bertambah kesal.
"Ariel nggak bercanda, mulai sekarang Mami sama Papi gak usah kasih uang bulanan atau apapun itu, Ariel mau belajar mandiri." Ucap Chairil bersungguh-sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaul-Gaul Sholeh
SpiritualGAPLEH | Gaul Tapi Sholeh *** "Kalau ada yang bilang anak mesjid itu gak asik, mereka belum kenal kita berarti." *** Cerita 7 orang pemuda yang tergabung dalam IPTII (Ikatan Playboy Tobat Insyaallah Istiqomah) yang tengah sibuk mencari jati diri dan...