Kanker stadium akhir yang diderita Andin membuat dirinya selalu kesakitan. Sudah sangat lama ia berbaring di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa sisa umurnya sudah tak lama lagi. Keinginan Andin hanya ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Andin meminta suaminya untuk mencari sahabat lamanya, yaitu Alena. Terakhir Andin dan Alena bertemu saat Alena melahirkan dan setelah itu mereka berpisah karena Andin yang harus ikut suaminya pindah ke Lampung. Mereka lost contact sudah sangat lama sampai akhirnya Andin dan suaminya kembali ke Jakarta.
Chandra yang merupakan suami Andin pun berusaha untuk mencari Alena. Ia meminta bantuan teman-teman dan anak buahnya sampai akhirnya ia menemukan Alena.
"Sayang, aku udah nemuin alamat Alena, besok aku ke rumahnya untuk nemuin dia dan bawa dia ke sini untuk ketemu kamu." Kata Chandra sambil memegang tangan istrinya yang terbaring di rumah sakit.
"Serius kamu udah nemuin Alena?" Tanya Andin, meyakinkan. Chandra mengangguk sambil tersenyum.
"Makasih banyak, sayang, aku seneng banget."
Alena adalah orang yang selalu ada untuk Andin. Dulu waktu zaman sekolah, Andin adalah siswi pindahan dari kampung dan dibuli, tapi Alena selalu melindungi Andin dan membantu Andin setiap ia dalam kesulitan. Alena adalah gadis yang pemberani, ia tak segan menghantam orang yang suka membuli temannya. Sejak saat itu mereka menjadi sahabat sampai kuliahpun mereka selalu bersama.
Keesokan harinya, Chandra pergi ke alamat Alena sendirian. Sesampainya di sana, Chandra memencet bel dan keluarlah seorang gadis muda yang sangat cantik.
"Iya, cari siapa ya?" Tanyanya.
"Bener ini rumahnya Alena?" Tanya Chandra.
"Iya bener, Om siapanya mama ya?" Tanyanya lagi.
"Saya Chandra, suami dari sahabat mama kamu, Andin." Jawab Chandra dengan mengulurkan tangannya.
"Alexa." Jawabnya menjabat tangan Chandra. "Mama ada di dalam, tunggu sebentar ya, Om." Lalu Alexa masuk dan memanggil mamanya.
"Chandra?" Panggil Alena.
"Ya ampun, udah bertahun-tahun nggak ketemu, ayok masuk." Chandra pun masuk mengikuti Alena. Alexa membuatkan minuman untuk Chandra.
"Kamu kapan balik dari Lampung?" Tanya Alena.
"Udah bertahun-tahun, Len." Jawabnya.
"Loh, kok nggak ada kabar, sibuk banget kayaknya." Ucap Alena.
"Iya nih, oh iya, maksud kedatangan saya ke sini, saya diminta sama Andin untuk nyari kamu, Andin kritis, Len." Chandra mengatakannya dengan raut wajah sangat sedih. Chandra menceritakan semuanya pada Alena yang membuat Alena juga ikut menangis.
"Besok saya sama Gerry bakal datang ke rumah sakit, saya juga kangen banget sama Andin."
Setelah berbincang, Chandra pamit pulang. Alexa menyalimi Chandra dan mengantarnya sampai depan rumah. Chandra kembali ke rumah sakit untuk memberitahu Andin bahwa besok Alena dan Gerry, yaitu suaminya akan datang menjenguk.
Keesokan harinya, Alena dan Gerry pergi ke rumah sakit untuk menemui Andin. Terdengar suara teriakan wanita kesakitan dari sebuah kamar. Ya, itu kamar tempat Andin dirawat. Di depan kamar itu sudah ada Chandra yang berdiri dengan khawatir kepada istrinya. Alena dan Gerry menghampiri Chandra. Alena tak kuat melihat sahabatnya kesakitan seperti itu, ia menangis di pelukan Gerry. Dokter dan perawat yang menangani Andin memberi bius agar Andin tak kesakitan, setelah memeriksanya, mereka pun keluar lalu Chandra, Alena, dan Gerry masuk.
"Saya takut." Kata Chandra dengan air mata mengalir di pipinya. Gerry memeluk Chandra untuk menenangkan. Alena menggenggam tangan Andin dengan tangis.
"Ndin, aku udah dateng, kamu sadar dan sembuh ya, nanti kita bisa seneng-seneng lagi kayak dulu. Inget nggak dulu kita sering ke tempat hiburan, kamu paling suka naik kora-kora. Ayok, kita naik itu lagi, terus nanti kita beli permen kapas sama bakso tusuk. Tapi kamu sembuh ya, Ndin." Kata Alena yang tak bisa lagi membendung kesedihannya sambil mengelus kepala Andin yang rambutnya sudah menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage
RomancePerjodohan yang dilakukan sangat mendadak, membuat dua insan yang tak pernah saling mengenal harus menjalani kehidupan yang tak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mencoba menerima satu sama lain bukanlah hal yang mudah. Bertengkar setiap saat...