Saat jam istirahat di sekolah, Leo pergi ke kantin bersama ketiga temannya, yaitu Dava, Fano, dan Aksha. Sebenarnya umum bagi para murid saat istirahat pergi ke kantin. Tapi, kali ini Leo pergi ke kantin bukan hanya untuk makan, melaikan mencari keberadaan Alexa. Leo sempat bertanya-tanya apakah Alexa benar adik kelasnya atau bukan. Jika benar, maka pepatah bahwa dunia itu sempit berlaku untuk Leo.
Leo menyapukan pandangannya pada laut manusia di kantin ini, tapi yang ia cari tak ketemu. Leo duduk bersama ketiga temannya dan memesan makan. Banyak pasang mata yang mencuri-curi pandang pada mereka. Makanan mereka sudah datang dan mereka mulai menyantapnya.
"Sayang!" Seorang gadis menepuk pundak Leo dan tersenyum saat Leo menoleh ke arahnya.
"Eh kamu." Kata Leo saat mendapati Vita, kekasihnya yang menepuk pundaknya.
"Weh, minggir, bangkunya mau dipake cewek gue!" Leo mengambil bangku yang sedang diduduki oleh siswa laki-laki yang merupakan anak kelas 10. Ia menurut dengan berdiri dan memberikan bangkunya pada Leo.
"Sini duduk." Kata Leo. "Kamu udah makan?" Tanya Leo saat Vita sudah duduk di sampingnya.
"Belum." Jawabnya.
"Kenapa belum, sana pesen, nanti aku yang bayar!" Suruhnya.
"Nanti aja ah." Jawab Vita seraya membuka ponselnya.
"Sekarang!" Tegas Leo.
"Udah sana, ntar laki lu ngoceh, pening gue dengernya, kek cewek nggak kelar-kelar ngocehnya." Kata Aksha yang membuat Fano tertawa dan Dava terkekeh, sedangkan yang dibicarakan kesal dengan mendorong Aksha namun yang didorong tak jatuh karena memang Leo mendorongnya pelan. Vita pun bangkit dan memesan makanan.
Sebenarnya, ketiga temannya Leo kurang suka jika Leo berpacaran dengan Vita. Apalagi Dava, ia rasanya sangat tak suka pada Vita. Menurut mereka, Vita memang gadis yang cantik, tapi ia sepertinya memanfaatkan Leo karena Leo tajir. Leo bisa berpacaran dengan Vita karena Vita suka memberi perhatian pada Leo yang akhirnya membuat Leo baper dan menjadikannya pacar. Leo dan Vita baru pacaran selama dua bulan, masih hangat-hangatnya, sedangkan Vita memberi perhatian lebih pada Leo sudah lumayan lama.
Ketiga temannya Leo jomblo. Madava Pranadipta, ia termasuk pria yang dingin, hingga sering membuat para kaum hawa menyerah untuk sekedar berinteraksi dengannya. Dava dan Leo sudah kenal dari mereka kecil karena memang kebetulan papanya Leo dangan papanya Dava merupakan rekan bisnis. Aksha Alvaroni, ia merupakan cowok pemilih, ia hanya mau berpasangan dengan gadis yang tingginya 160cm, tidak mau lebih tidak mau kurang, dan harus cantik. Sedangkan Fano Sanjaya, terlalu banyak cewek yang didekatinya sampai-sampai ia menganggap semua adalah kekasihnya.
Vita kembali dengan sepiring siomay.
"Kok gitu doang?" Tanya Leo.
"Aku nggak laper makanya aku bilang nanti aja, kamu suruh pesen, yaudah aku pesan siomay aja." Jawab Leo, Leo mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.
Selesai makan, Leo iseng kembali menyapukan pandangannya dan sekarang matanya berhenti karena menemukan Alexa. Alexa sedang membeli makanan dan bercanda ria dengan teman-temannya. Alexa terlihat tertawa lepas bersama teman-temannya, beda jika sudah bertemu Leo, bahkan Leo baru ini melihat tawanya.
Tak lama kemudian bel yang menandakan waktu istirahat selesai pun berbunyi. Semua murid berhamburan untuk kembali ke kelasnya. Di pintu kantin, Alexa dan Leo tak sengaja bertabrakan yang membuat Alexa mengaduh karena keningnya yang terkena kancing baju di dada Leo. Saat melihat si empu, Alexa melihat Leo malas lalu pergi begitu saja masih dengan mengusap-usap keningnya. Leo yang melihat itu heran, kenapa Alexa tak terkejut mereka bertemu di sekolah, sedangkan Leo masih agak terkejut karena ternyata Alexa benar adik kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage
RomancePerjodohan yang dilakukan sangat mendadak, membuat dua insan yang tak pernah saling mengenal harus menjalani kehidupan yang tak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mencoba menerima satu sama lain bukanlah hal yang mudah. Bertengkar setiap saat...