13. Ditembak

1.1K 45 2
                                    

Pagi menampakan sinarnya, bising alarm dari jam weker membangunkan Alexa untuk bersiap ke sekolah, begitu juga dengan Leo. Setelah siap, mereka berangkat dengan kendaraannya masing-masing. Sampai di sekolah, Alexa langsung ke kantin dan memesan makan karena ia dan Leo belum sarapan, tapi Leo langsung ke kelasnya.

Keadaan sekolah masih sepi, karena masih pagi. Setelah Alexa selesai dengan sarapannya, ia langsung beranjak ke kelas. Di pintu kantin, Alexa berpas-pasan dengan Leo dan teman-temannya, mereka sama-sama berhenti, Alexa melihat mereka satu persatu dengan wajah canggung.

"Alexa baru keliatan, kemana aja?" Tanya Fano.

"Kemarin sakit, ka." Jawabnya.

"Sakit apa? Kenapa nggak dm ka Fano biar ka Fano bawain sesuatu gitu buat Alexa." Ucap Fano dengan percaya diri.

"Dm?" Tanya Leo melihat Fano dan Alexa bergantian.

"Iya, gue kan temenan sama Alexa di ig." Fano menjawab.

"Permisi ka, gue mau ke kelas." Kata Alexa, mencoba kabur dari situasi tersebut. Tanpa jawaban dari keempatnya, Alexa langsung pergi.

"Lu kenal Alexa banget keknya!" Bukan pertanyaan, melainkan pernyataan dengan nada sinis dari Leo.

"Lah emang kenapa? Cemburu?" Tanya Fano. Leo hanya melihatnya datar lalu pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Lah pergi, aneh lu monyet." Kata Fano dan diakhiri tawa.

Leo duduk di pojok kantin dan disusul ketiga sahabatnya. Dava duduk di sebelah Leo dan berdehem terus-terusan, tak berhenti karena belum mendapat respon dari Leo.

"Lu kenapa sih? Kalo tenggorokan lu nggak enak, beli obat." Kata Leo, sensi.

"Lu yang kenapa." Kata Dava dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.

"Tau lu, dari tadi biasa aja, pas ketemu Alexa terus diajak ngobrol sama Fano, lu jadi sensi. Kenapa sih kawan, cemburu?" Sarkas Aksha.

"Emang gue siapanya cemburu." Ucap Leo.

"Temen." Jawab Dava. "Hidup." Lanjutnya.

"Wah wah wah..." Ucap Fano dan Aksha berbarengan.

"Selingkuh lu ya dari Vita?" Celoteh Aksha.

"Mulut gausah kek cewek lu ye." Kata Leo.

"Ya lagian. Aneh."

"Udahlah, gue mau pesen makan. Bacot lu semua daritadi." Kata Leo beranjak untuk memesan makan.

"Edan." Kata Aksha.

Di kelas Alexa, sudah terdapat beberapa teman kelasnya, mereka menanyakan keadaan Alexa dengan khawatir. Sebab, selama mereka sekelas, Alexa tidak pernah izin, absent, bahkan sakit. Pernah Alexa sakit, tapi ia tidak izin pulang karena ia masih bisa menahannya. Sekarang, Alexa benar-benar izin pulang, maka dari itu yang ada dipikiran teman-temannya Alexa sakit serius. Setelah lama berbincang, Ghea datang dengan mulut rombengnya.

"Alexa?" Teriak Ghea dengan suara cemprengnya.

"Astaga, brisik banget sih pagi-pagi!" Sebal Alexa.

"Abisnya gue kangen sama lu, sepi nggak ada lu, terus juga gue mau jenguk lu tapi nggak boleh sama lu. Kan Ghea jadi sedih." Ucap Ghea dengan dramatis.

"Jijik sumpah!" Jawab Alexa dengan watados.

"Jahat banget." Ghea cemberut.

"Lagian, temennya baru masuk, bukannya ditanya gimana keadaannya."

"Hehehe.."

"Tawa lagi lu, bukannya mikir."

"Ya udah sih, Lex. Kan setiap hari juga gue nanyain kabar lu lewat chat."

Arranged Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang