Sudah 3 hari Alexa berada di rumah sakit dan baru sadarkan diri kemarin. Tidak terjadi sesuatu yang serius pada Alexa karena cepat ditangani oleh dokter. Hanya saja, napasnya masih sedikit sesak karena terlalu banyak menghirup obat bius. Selama di rumah sakit, Leo setia berada di samping Alexa, beberapa teman sekolahnya juga ada yang datang menjenguk. Hanya yang tau kejadian itu saja yang mengetahui kalau Alexa diculik, sisanya mereka hanya tau kalau Alexa sakit dan membutuhkan perawatan.
Hari kelima di rumah sakit, sekarang Alexa sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah sangat membaik. Besoknya, Alexa sudah kembali ke sekolah dan tentu saja bersama Leo. Kali ini, Leo tidak ingin kecolongan lagi. Sekarang, Leo menjadi sangat protektif. Di sekolah, para murid sedang membahas lomba yang akan diadakan untuk perayaan ulang tahun sekolah beberapa hari lagi.
"Dari rapat pengurus kelas tadi, jadi lomba yang kita adakan itu tarik tambang putra dan putri, lari estafet, voli campuran, dan joget balon. Jadi untuk tarik tambang satu kelas ada satu kandidat putri dan satu kandidat putra, nanti disatukan per-angkatan, jadi kelas sapuluh IPA dan IPS campur, begitupun dengan kelas sebelas dan dua belas. Untuk estafet dua kandidat dari tiap kelas harus cewek dan cowok, nggak boleh cewek semua atau cowok semua, sama nanti juga disatukan per-angkatan. Untuk voli kita lawan per-jurusan tapi per-angkatan, jadi sepuluh IPA lawan sepuluh IPS dan begitupun dengan kelas sebelas dan dua belas. Lalu terakhir joget balon itu perkelas dua kandidat cewek dan cowok. Ada yang kurang jelas?" Jelas Kinos selaku pengurus kelas yang sedang berdiri di hadapan teman sekelasnya di dalam kelas.
"Itu yang tarik tambang gimana maksudnya?" Tanya Riki sambil mengangkat tangan kanannya.
"Jadi gini, tarik tambang putri nanti satu angkatan digabung baik IPA maupun IPS, misal pertandingan pertama kelas sepuluh lawan kelas sebelas, nanti yang menang lawan kelas dua belas, begitupun untuk yang putra."
"Kalo estafet?" Tanya Fia.
"Sama kayak yang tarik tambang tadi, tapi ini langsung semuanya, yang duluan sampe garis finish mereka yang menang."
"Berarti kalo voli, kelas sepuluh IPA lawan kelas sepuluh IPS, begitupun dengan kelas sebelas dan dua belas?" Tanya Diva.
"Betul banget. Jadi karena kita satu jurusan ada enam kelas, makanya satu kelas satu kandidat." Jawab Kinos.
"Tapi pemain voli kan ada liberonya, harusnya tujuh dong?" Tanya Alexa.
"Karena ini bukan pertandingan resmi, jadi posisi libero kita hilangkan." Jawab Kinos.
"Ada yang ingin ditanya lagi?" Tanya Kinos sambil melihat teman-temannya.
"Dah jelasss." Jawab mereka serempak.
"Oke, kalo gitu sekarang kita tentukan kandidatnya." Kata Kinos lalu kembali ke tempat duduknya.
Sekarang mereka semua sedang memutuskan kandidat yang tepat untuk setiap lomba. Setelah selesai berdiskusi, Kinos kembali berdiri dan maju ke depan untuk mengumumkan hasil diskusi mereka.
"Kandidat tarik tambang cewek Diva, tarik tambang cowok gue." Kata Kinos yang sedang berdiri di depan meja guru, ia sedang memimpin rapat kelasnya.
"Setuju." Kata seisi kelas.
"Sip, untuk estafet ada Ghea dan Riki, joget balon Fia dan Arya, dan voli ada Alexa?" Tanya Kinos memastikan kepada teman kelasnya.
"Yesss, betul." Jawab teman-temannya.
"Oke, berarti ini yang akan gue serahkan ke osis. Kita harus berlatih supaya kelas kita borong semua juara." Kata Kinos dengan semangat.
"Woaaahhh." Seketika kelas menjadi berisik. Sama, kelas lain pun seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage
Storie d'amorePerjodohan yang dilakukan sangat mendadak, membuat dua insan yang tak pernah saling mengenal harus menjalani kehidupan yang tak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mencoba menerima satu sama lain bukanlah hal yang mudah. Bertengkar setiap saat...