2. Satu Sekolah

1.5K 38 0
                                    

Sepulang sekolah, Alexa diminta orang tuanya untuk langsung ke rumah sakit yang berada di tengah kota Jakarta untuk bertemu dengan Andin, Chandra, dan Leo. Alexa melajukan mobilnya menuju rumah sakit yang dimaksud orang tuanya. Sesampainya di sana, Alexa menelpon mamanya karena ia tak tahu mamanya ada di ruangan mana. Tak lama, mamanya pun datang menjemput Alexa dan langsung menuju ruangan tempat Andin dirawat. Alexa menyalimi Andin dan Chandra juga papanya. Tinggal Leo yang belum datang. Agak lama mereka menunggu karena Leo yang masih bimbang akan permintaan mamanya.

Pintu ruangan terbuka dan tampaklah Leo yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Alexa berpikir seperti familiar, tapi sebentar ia menaikan bahunya acuh.

Setelah Leo masuk, tanpa basa-basi, Andin mengutarakan isi hatinya yang membuat Alexa terkejut dan berlari keluar dengan air mata yang menetes. Leo diminta papanya untuk mengejar Alexa dan bicara padanya. Leo pergi mencari Alexa dan menemukannya di taman rumah sakit sedang duduk di sebuah ayunan. Leo menghampiri Alexa dan berdiri di sebelahnya sambil bersedekap dada.

"Gue tau lu shock, gue juga. Tapi gue nggak tau lagi harus gimana, ini keinginan nyokap gue. Nyokap gue kritis dan dokter bilang umurnya udah nggak lama lagi. Gue nggak rela kalo keinginan terakhirnya nggak bisa gue wujudkan, tapi gue juga nggak mau nikah muda begini apalagi gue nggak kenal sama lu." Titah Leo tanpa menatap Alexa. Pandangannya kosong ke depan. Alexa hanya menoleh lalu kembali melihat arah lain. Ia bangkit dan menghadap Leo.

"Emangnya nggak ada cewek lain apa? Kenapa harus gue?" Tanyanya pada Leo sambil mengusap air matanya kasar.

"Gue juga nggak tau kenapa nyokap gue maunya gue sama lu. Nyokap gue minta bokap gue untuk nyari nyokap lu, setelah ketemu dia minta gue untuk nikah sama lu. Lu pikir gue mau nikah sama orang yang nggak gue kenal diusia muda kek gini, gue juga udah punya pacar." Jawab Leo melihat Alexa sinis.

"Ya lu bilang aja lu mau nikah sama cewek lu, kan nyokap lu cuma bilang dia mau liat lu nikah. Yaudah lu nikahin aja cewek lu, gausah gue!" Ujar Alexa melihat ke arah lain.

"Gue udah bilang, tapi nyokap gue tetep kekeh maunya gue sama lu. Gue udah pikirin dari kemarin dan keputusan gue, gue mau nurutin nyokap gue. Gue minta lu juga mau." Terang Leo.

"Nggak!" Tegas Alexa.

"Gue juga nggak mau, gue terpaksa! Tolong lu ngerti, setelah nikah, lu mau cerai gue turutin." Kata Leo. Alexa tak membalas ucapan Leo melainkan pergi meninggalkan Leo. Leo mengacak rambutnya, frustrasi.

Leo kembali ke ruangan mamanya dan mendapati Alexa sudah ada di sana. Alexa melihat Leo dengan pandangan tak suka.

"Alexa pikirin dulu, Alexa permisi." Kata Alexa. Saat dirinya akan pergi, Andin meraih tangan Alexa membuat sang empu berbalik dan melihat Andin.

"Maafin tante." Kata Andin. Alexa tersenyum tulus dan berkata.

"Alexa pikirin dulu ya, tan. Semoga tante cepet sembuh." Setelah itu Alexa pergi melewati Leo begitu saja yang masih berdiri membelakangi pintu.

Alexa melajukan mobilnya membelah kemacetan kota Jakarta. Alexa bingung harus bagaimana, mau cerita juga ke siapa, nggak mungkin dia menghubungi Ghea karena kedua keluarga yang akan berusaha menutupi tapi ia malah membongkarnya. Alexa hanya muter-muter melewati jalan itu lagi dan lagi hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Alexa menepikan mobilnya dan melihat ponselnya yang sedaritadi ia matikan, ternyata sudah banyak panggilan dari kedua orang tuanya dan juga adiknya. Alexa menaruh kembali ponselnya lalu berniat untuk pulang. Sepulangnya Alexa, tanpa sepatah katapun Alexa langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya. Rasanya kepalanya mau pecah jika memikirkan yang baru terjadi beberapa jam lalu.

Arranged Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang