Jangan Lupa Vote dan Komen Bestiee😍
Kanira duduk berhadapan dengan Nathan yang kini juga duduk dihadapannya, lelaki itu tampak tenang sembari menyodorkan dua buah buku berbeda waran dihadapan Kanira membuat gadis itu mendongak menatapnya.
"Itu buku nikah, ambil dan jaga! Kau akan menjadi istriku selama 3 bulan sesuai perjanjian!" kata Nathan yang membuat Kanira memejamkan matanya pelan.
"Kau menikah seperti ini?"
Nathan mengerutkan keningnya, "Memang seperti apa yang kau bayangkan? Pernikahan dengan pesta mewah, meriah? No honey! Itu semua hanya mimpimu yang harus aku kubur dalam dalam."
"Aku juga tidak bermimpi menikah seperti itu! Tapi setidaknya nikahi aku dengan penghulu dan seorang saksi!"
"Aku tidak suka diatur?!" kata Nathan dingin sembari menatap tajam Kanira.
"Jika kau tak mau, maka jangan harap aku menandatangani buku nikah ini!!"
"Baiklah jika itu permintaan mu!"
Kanira menatap tajam kearah Nathan yang membuat pria itu membalas tatapan wanita itu dengan sangat tajam.
"Jangan menatapku seperti kau ingin membunuhku!"
Nathan mengusap kasar wajahnya, kemudian menoleh menatap Leon yang berdiri tepat disampingnya, memberi isyarat agar pria itu mencari dan membawakan hal yang diingkan Kanira. Leon yang mengerti pun mengangguk kemudian berjalan keluar rumah.
Wanita itu menunduk, niatnya tadi ingin mengajukan protes soal peraturan pernikahan kemarin malam yang menurutnya tidak ada yang masuk akal. Apalagi mengingat dirinyalah yang sangat dirugikan dalam surat perjanjian itu. Namun melihat tatapan tajam dari Nathan membuatnya mengurungkan niatnya, apalagi mood pria itu tidak pernah terlihat bagus sepanjang bersamanya.
"NATHANIEL!!"
•••
Sania, menatap tajam putranya yang terlihat membalas tatapannya tak kalah tajam, membuat wanita paru bayah itu segera menghampiri putra sulungnya itu kemudian memberikan pukulan kecil ke pundak Nathan.
"Apa kau benar benar akan menikah?!"
"Iya Ibu," jawab Nathan malas membuat Sania semakin marah dengan sikap putranya itu.
Niat ingin memberikan kejutan kepada putranya dengan kehadirannya, namun malah ia yang terkejut saat mendengar perbincangan para pelayanan dihalaman rumah putranya itu sedang membicarakan soal pernikahan Tuan mereka.
"Kau gila?! Bahkan Ibu dan Ayah belum memberimu restu!!"
Nathan memutar bola mata malas, ia sangat benci jika Ibunya hadir dan membuat keributan dengan terus meneriakkinya dengan kata gila. Meski begitu Nathan mencoba bersikap biasa saja untuk menghadapi sikap Sania yang mudah emosi ketika berbicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)
Teen Fiction(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤) Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...