Jangan Lupa Vote dan Komen😍
Haris dan Desi saling menukar pandangan, sebelum keduanya melangkah mendekati Kanira yang tampak sudah menebak isi pikiran dari dua manusia gila didepannya ini.
"Jika kalian berani maju selangkah lagi, maka ku pastikan Mas Nathan tidak akan tinggal diam setelah mengetahui kedatangan Paman dan Bibi kesini!"
Desi tersenyum mengejek sembari terus berjalan mendekati Kanira, "Kau lupa Kanira, kalau suamimu itu sedang tidak ada dirumah? Betulkan Haris?"
"Betul! Kami tidak akan kesini jika tahu Nathan ada!" timpal Haris yang membuat Kanira menjadi panik, meski begitu wanita itu mencoba untuk tetap menampilkan ekspresi tenang.
"Biarkan kami perlihatkan bagaimana arti dari penderitaan Kanira!" ucap Desi yang langsung mencekik leher Kanira dengan kuat membuat nafas wanita muda itu menjadi tak lancar.
Para pelayan yang melihat itu lantas dibuat panik, karena melihat wajah Kanira yang mulai memerah, sebagian di antara mereka ingin membantu Kanira namun mereka juga tak bisa melawan Haris dan Desi, karena mereka juga sangat kejam jika berurusan dengan orang dibawah kasta mereka.
"LEPASKAN NONA KANIRA NYONYA DESI! SEBELUM SAYA MENEMBAK TUBUH ANDA!" teriak Leon sembari menodongkan pistol kearah Desi dan Haris membuat keduanya tak berkutik dan memilih melepaskan Kanira.
Kanira yang merasa sesak itu lantas menghirup banyak oksigen dengan rakus, sembari menatap tajam kearah Desi yang kini terlihat panik dan takut melihat kedatangan Leon..
"Hanya itu? Penderitaan macam apa itu?" tanya Kanira remeh sembari mengelus pelan lehernya yang terasa perih akibat kuku Desi yang tertancap pada lehernya.
"Nyonya dan Tuan silahkan keluar! Anda tidak punya hak masuk kesini tanpa seizin dari Tuan Nathan! Apalagi anda berdua baru saja melakukan tindakan kejahatan, yaitu percobaan pembunuhan!"
Leon berjalan menghampiri keduanya, di belakang pria itu sudah ada bodyguard yang tampak langsung menghampiri Haris dan Desi kemudian menarik keduanya keluar dari rumah membuat Kanira hanya terdiam menatap kepergian mereka berdua.
"KAMI AKAN KEMBALI KANIRA! KAMI TIDAK AKAN TINGGAL DIAM?! DASAR WANITA ULAR?!" teriak Desi yang tak memberikan reaksi apapun pada Kanira, malahan wanita itu terlihat santai sembari menatap ke arah Leon yang menunduk.
"Terima kasih Leon! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak datang tepat waktu!"
"Tentu Nona! Apa anda baik baik saja Nona?" tanya Leon saat melihat permukaan kemerahan pada leher putih Kanira sangat jelas.
"Ah ini hanya luka kecil!"
Leon hanya mengangguk paham, "Kalau begitu saya permisi Nona!"
"Iya Leon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)
Roman pour Adolescents(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤) Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...