Jangan lupa Vote dan Komen😍
Kanira dan Nathan kini sudah berada didepan rumah membuat Sania langsung berlari keluar rumah menyambut anak dan menantunya itu. Namun wanita paru bayah itu terkejut saat mendapati kondisi Kanira yang terlihat tertidur dalam dekapan Nathan, dan yah ia juga melihat luka di lutut menantunya itu.
"Apa yang terjadi pada istrimu Nathan?" tanya Sania yang hanya diacuhkan oleh Nathan, bahkan pria itu memilih masuk kedalam rumah disusul Sania dari belakang yang mulai kesal dengan sikap putranya.
"Apa yang terjadi Nathan?!"
Nathan berhenti, kemudian menoleh menatap Ibunya itu, "Diamlah Ibu, akan ku katakan setelah membawa Kanira kedalam kamar!"
Pria itu langsung kembali melanjutkan langkahnya membuat Sania menghela nafas kasar. Sulit memang jika punya anak yang terlalu irit bicara, dan sifat Nathan sangatlah mirip dengan Alendro, suaminya.
Disisi lain Nathan sudah meletakkan Kanira diatas ranjang dengan perlahan, kemudian membalut tubuh wanita itu dengan selimut hingga dada. Setelah itu, Nathan segera berjalan keluar kamar disambut Sania yang terlibat berdiri diujung tangga.
"Kanira kenapa?"
"Ini semua gara gara Ibu."
Kening Sania mengerut bingung, "Lah ko Ibu sih? Ibu aja nggak tahu apa apa!"
Lihatlah, entah lupa atau apa Ibunya itu selalu punya alasan untuk melawan. Jika begini bukan dia yang menyuruh Kanira pasti kejadian hari ini tidak terjadi.
"Ibu menyuruh Kanira membawa makan siang ke kantor ku kan?"
Sania langsung mengangguk, "Iya! Kenapa? Apa kau membuang makanannya?!"
Nathan mengusap wajahnya kasar. Ia yang mudah terbawa emosi harus belajar mengontrolnya, jika tidak mungkin dirinya sudah melampiaskannya ke Ibunya itu.
"Ayolah Bu, Kanira itu masih baru disini! Lingkungan kita terlalu berbahaya untuk dia! Ibu tahu kan, Kanira belum lama menikah denganku!"
Sania memejamkan matanya pelan, ia mengakui dirinya salah. Jika tahu begini ia tidak akan menyuruh menantunya itu keluar rumah.
"Oke Ibu minta maaf! Tapi bukan itu yang mau Ibu tahu, Ibu ingin tahu kenapa Kanira bisa terluka?"
"Dia ditabrak seseorang!" Nathan memilih tak mengungkapkan nama Jeniffer, ia takut Ibunya akan melakukan sesuatu ke wanita gila itu, biarkan saja itu jadi urusan Nathan.
"Apa?! Bagaimana bisa?!"
"Sudahlah Ibu, biarkan itu berlalu! Sekarang aku ingin istirahat! Dan Ibu juga harus istirahat!"
Nathan memutar tubuhnya kembali kedalam kamar, membuat Sania yang masih ingin tahu tentang Kanira itu langsung berteriak memanggil nama putra sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)
Fiksi Remaja(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤) Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...