BAB 46 SANIA DAN ALENDRO

115K 7K 143
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen😍

Setelah keberangkatan Nathan menuju kantor membuat Kanira langsung beranjak turun dari kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keberangkatan Nathan menuju kantor membuat Kanira langsung beranjak turun dari kasur. Dengan langkah pelan, wanita itu tampak keluar dari kamar sembari mengusap pelan pinggangnya, membuat beberapa pelayan yang ada disana menyapa dan menunduk hormat.

"Pagi Nona!"

"Pagi juga semuanya!"

Wanita itu terus melangkahkan kakinya menuruni tangga, sesekali Kanira menyempatkan diri berhenti sejenak karena kaki dan pinggangnya terasa pegal jika berjalan terus menerus.

"Sayang!"

Kanira mendongakkan kepalanya, saat mendengar suara seseorang yang tak asing di telinganya hingga mata wanita itu tertuju kearah Sania dan Alendro yang terlihat tersenyum bahagia menatapnya.

"Aduh menantu Ibu!"

Sania merenggangkan kedua tangannya membuat Kanira melangkah memeluk Ibu mertuanya itu. Sedangkan Alendro terlihat mengelus perlahan puncak kepala Kanira.

"Bagaimana keadaanmu, nak?" tanya Alendro yang membuat Kanira dalam pelukan Sania itu tersenyum manis.

"Baik Ayah, seperti Ayah lihat saat ini!"

"Terus gimana nak kandungan kamu? Baik-baik aja kan selama ini?" tanya Sania sembari melepaskan pelukannya yang kemudian beralih mengelus perlahan perut buncit Kanira.

"Baik Ibu." ucap Kanira yang membuat Sania mengulas sebuah senyuman kebahagiaan.

"Baiklah kalau begitu, kau harus duduk dulu! Ibu tidak mau kamu ngerasa capek atau semacamnya,"

Sania menuntun Kanira menuju kursi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri, disusul Alendro dari belakang. Kemudian membantu Kanira duduk dengan perlahan.

"Ada apa Ibu dan Ayah kesini?"

"Tidak nak, hanya saja Sania begitu merindukanmu jadi Ayah menemaninya kesini, sekaligus ikut menjengukmu!"

Kanira mengangguk pelan, "Kalau begitu aku akan buatkan minum dan makanan kecil, jadi Ibu dan Ayah tu

"Tidak usah nak, kami kesini juga hanya sebentar." Sania memotong ucapan menantunya itu, kemudian memberikan senyum manis kearahnya

"Melihat keadaanmu yang baik-baik saja, membuat Ibu dan Ayah pamit dulu yah nak! Ibu dan Ayah akan menyempatkan diri untuk melihatmu lagi lain waktu,"

Kanira mengangguk pelan membuat Sania dan Alendro bangkit dari duduknya, namun melihat pergerakan Kanira yang ingin bangkit, seketika membuat Alendro angkat bicara. "Duduklah, nak. Kau tidak perlu ikut berdiri! Kami masih melihat jalan keluar dari rumah ini."

Sania dan Kanira terkekeh mendengar ucapan dari Alandro. Padahal jika lihat-lihat Alendro dan Nathan tidak jauh perbedaannya, bahkan jika keduanya bersama mungkin sebagian orang berpikir kalau mereka itu seorang Kakak adik, bukan Ayah dan anak.

Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang