BAB 25 BIMBANG

158K 9.4K 9
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen😍

Hari ini benar-benar begitu berat dan sulit bagi Nathan yang kini tampak fokus didepan komputer diruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini benar-benar begitu berat dan sulit bagi Nathan yang kini tampak fokus didepan komputer diruang kerjanya. Padahal dirinya tadi menyibukkan diri agar tak terlalu memikirkan Kanira yang sekarang entah kemana perginya wanita itu.

"Leon!!" teriaknya yang membuat Leon langsung masuk kedalam sana.

"Iya Tuan?"

"Bagaiamana? Apakah kau sudah dapat hasilnya?"

"Sudah Tuan! Foto yang Tuan berikan memang asli, tapi saya tidak yakin kalau yang ada difoto itu seorang pria,"

Kening Nathan mengerut bingung, "Maksudnya?"

"Maaf Tuan sebelumnya saya tidak meragukan ucapan anda, namun saya sedikit ragu dengan seseorang yang berpelukan dengan nona di cafe itu. Menurut saya tubuh orang itu terlalu kecil untuk seorang pria dewasa bukan?"

Nathan terdiam, pikirannya bercabang memikirkan ucapan Leon yang memang terdengar masuk akal. Namun Nathan tak ingin ambil pusing, meski dalam hati kecilnya ia menjadi bimbang akan perceraiannya dengan Kanira.

"Selidiki lebih dalam, aku beri waktu 3 hari dari sekarang!"

"Baik Tuan!"

•••

Kenzi menatap Kanira yang termenung di meja makan. Bahkan wanita itu sama sekali tidak menyentuh makanan yang sudah Kenzi sediakan sebagai sarapan pagi mereka hari ini. Hanya sekedar diaduk dan ditatap yang dilakukan oleh Kanira.

"Kenapa nggak dimakan Kar? Kamu nggak suka nasi goreng yah?" tanya Kenzi yang membuat lamunan Kanira seketika pudar.

Wanita itu menggeleng pelan, "Aku suka ko Zi, cuman lagi nggak nafsu makan aja!"

"Kamu jangan gitu Kar. Sekarang kamu tuh punya tanggung jawab diperut kamu, dia nggak salah dan dia harus bertahan terus! Masa kamu tega nggak ngasih dia makan cuman karena nggak nafsu sih? Makan ya Kar, meskipun sedikit tapi anak kamu butuh!" ucap Kenzi sembari tersenyum hangat membuat Kanira seketika menunduk mengusap pelan perutnya itu.

"Maafin Bunda yah sayang...," gumam Kanira pelan yang membuat Kenzi semakin melebarkan senyumannya.

"Sekarang makan yang banyak yah, demi debay!"

Kanira hanya mengangguk, secara bertahap menyuap makanan itu kedalam mulutnya. Meski ia betul-betul tak ingin makan, namun karena ucapan Kenzi membuat Kanira sadar kalau dia tidak boleh egois dengan membiarkan anaknya kelaparan hanya karena masalahnya.

Setelah merasa cukup, Kanira perlahan mendorong makanan yang ada didepannya itu dan detik itu juga dering ponsel miliknya membuat wanita itu segera menatap layar ponselnya menampilkan panggilan yang dilakukan Sania seketika menguat wanita itu panik bukan kepalang.

Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang