Jangan lupa Vote dan Komen😍
Nathan menatap wajah Leon yang penuh dengan luka, yang kini terbaring lemas diatas hospital bed rumah sakit. Nathan terlambat datang, saat itu Nathan sudah menemukan tubuh Leon bersimbah darah didekat mobilnya.
Meski Leon hanya tangan kanan serta asisten pribadinya tak menutup kemungkinan Nathan sudah menganggap Leon sebagai saudaranya sendiri, bahkan pria itu tak segan-segan akan membunuh dalang dibalik pengroyokan yang dialami Leon.
"Suster saya titip teman saya!" ucap Nathan yang membuat seorang suster yang tengah membersihkan beberapa luka Leon mengangguk pelan.
"Baik Tuan!"
Setelah itu, Nathan memilih berjalan keluar dari sana sembari melirik handphone yang berada digenggamannya itu menampilkan foto Kanira yang terlihat tersenyum manis. Foto itu sempat ia ambil saat acara makan malam bersama Marissa dulu, membuat Nathan seketika merasa bersalah karena kematian Marissa.
Tak lama handphone milik Nathan berdiri tanda notifikasi pesan, membuat pria itu memilih masuk terlebih dahulu kedalam mobil, mengambil kertas yang selalu ia bawah kemana saja. Surat perceraiannya dengan Kanira.
"Ada baiknya jika aku memang melepaskan mu Kanira...," gumamnya pelan, yang kemudian menandatangani surat cerai itu yang sudah ditandatangani oleh Kanira sebelum memberikannya pagi tadi saat setelah pemakaman Marissa.
"Maaf Ayah, aku mengingkari janjiku...,"
Tak ingin larut dalam kesedihan, membuat Nathan segera membuka layar handphone miliknya menampilkan pesan berupa foto yang dikirimkan nomor tak dikenal, membuat rasa penasaran pria itu memuncak.
Mata Nathan membulat sempurna saat melihat foto tersebut, dimana Kanira dan satu orang wanita tengah disekap dengan mulut di sumpal sapu tangan, seketika membuat amarah Nathan mendidih.
Tak mau membuang waktu, Nathan memilih menelpon nomor tak dikenal ini, hingga beberapa menit kemudian panggilan tersebut tersambung.
"Halo Nathan, ternyata kau sigap juga yah!"
"Kau Maxime! Apa yang kau lakukan dengan istriku hah?!"
"Tunggu sebentar! Kau bilang istri?! Itu salah seharusnya mantan istri, right?"
"Jaga mulut kotor mu itu Maxime! Sebelum ku sobek dan membuatmu tak bisa bicara selamanya!"
Terdengar suara tawa dibalik sana, membuat Nathan semakin geram dengan musuhnya itu, "Kau ini hanya bisa mengancam yah Nathan! Kau tidak pernah melakukan itu, hanya bisa bicara saja! Betulkan?!"
"Jika itu maumu! Maka jangan salahkan aku kalau kau akan jadi korban pertamaku, begitupun dengan keturunan mu nantinya! Kupastikan hidup mereka menderita!"
"Berhenti melempar candaan Nathan! Apa kau tidak lihat difoto, kalau Kanira wanita cantik itu sedang tersiksa!"
"Jika kau berani menyakitinya seinci pun! Maka ku pastikan mayat mu tidak akan dikenali siapapun Maxime! Ingat janjiku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)
Teen Fiction(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤) Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...