BAB 22 TESTPACK

171K 9.5K 38
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen😍

Sejak malam Kanira tidak bisa tidur, pikirannya terus berputar bertanya tanya siapa wanita yang bersama Nathan saat difoto itu? Apa itu Olivia? Tapi bagaimana bisa? Nathan pasti menolak jika disentuh oleh Olivia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak malam Kanira tidak bisa tidur, pikirannya terus berputar bertanya tanya siapa wanita yang bersama Nathan saat difoto itu? Apa itu Olivia? Tapi bagaimana bisa? Nathan pasti menolak jika disentuh oleh Olivia. Jadi apa ini wanita lain dari suaminya itu.

"Hoek! Hoek!"

Kanira memuntahkan cairan seperti air diatas wastafel dimulai pada dini hari tadi hingga pagi ini,ia masih tidak masih berhenti. Tapi yang membuatnya bingung kenapa hanya cairan saja, biasanya jika seseorang berasa tidak enak badan akan mengeluarkan semua makanan yang ia makan tadinya tapi kenapa dirinya berbeda.

"Apa nona baik baik saja?" tanya Leon yang terlihat panik saat mendengar pelayan mengatakan kalau Kanira selalu keluar masuk kamar mandi, bahkan wanita itu juga terdengar terus muntah didalam sana.

"Aku tidak apa apa Leon, hanya saja aku merasa tidak enak badan saja!"

Leon terdiam saat Kanira melewati tubuhnya, "Apa benar Nona baik baik saja?" tanya Leon memastikan karena melihat wajah Kanira yang tampak pucat.

Wanita itu menggeleng pelan, "Tidak apa apa Leon, aku hanya kurang tidur tadi malam!"

Tak ingin menimbulkan masalah membuat Leon memilih pamit untuk pergi kekantor mengurusi tugasnya, yang sudah Nathan berikan kepadanya, selama Tuannya itu berada diluar kota

"Kalau begitu saya permisi Nona,"

"Iya Leon!"

Kanira menatap punggung Leon yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya, membuat wanita itu menghela nafas panjang. Perasaan kali ini harus ia buktikan, jika memang benar maka ia akan memikirkan cara agar masalah ini terselesaikan.

"Bibi!"

Mendengar suara Kanira membuat beberapa pelayan berjalan masuk kedalam kamar wanita itu yang tampak terbuka lebar.

"Iya Nona, ada yang bisa kami bantu?"

"Bisa minta bantuannya Bi?"

Pelayan itu mengangguk pelan, "Tentu Nona!"

Kanira menatap empat pelayan didepannya itu, "Yang tiga orang bisa tinggalkan saya dengan Bi Atum?"

"Baik Nona!"

Pelayan yang bernama Bi Atum itu tampak mendongakkan kepalanya menatap Kanira yang melemparkan senyuman manis kearahnya.

"Bibi saya ingin meminta bantu Bibi, apa bisa?"

"Tentu Nona!"

Kanira mendekat, kemudian meraih kedua tangan Bi Atum yang tampak sudah keriput termakan usianya yang tak lagi muda, membuat wanita paru bayah itu menatap intens apa yang dilakukan Kanira kepadanya.

"Tapi Bibi harus berjanji, kalau ini hanya kita berdua yang tahu. Bagaimana Bi?"

Bibi Atum mengangguk kaku, membuat Kanira menyinggungkan senyuman kearah wanita paru bayah itu, "Kalau begitu bisa minta tolong belikan Kanira testpack di apotik terdekat?"

Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang