BAB 28 SANIA JUGA TAHU

145K 10.1K 67
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen😍

Kanira tampak berjalan keluar dari sebuah klinik setelah tadinya memeriksa kandungannya ditemani Kenzi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanira tampak berjalan keluar dari sebuah klinik setelah tadinya memeriksa kandungannya ditemani Kenzi. Namun karena urusan mendadak membuatnya harus ditinggal pergi oleh sahabatnya itu.

"Anak Bunda lapar?" tanya Kanira sembari tersenyum mengusap pelan perutnya yang sudah tampak sedikit membuncit.

"Kalau gitu kita cari makanan yah!"

Wanita muda itu segera melangkahkan kakinya berjalan menyebrangi jalanan yang tampak tak begitu ramai, hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

Namun tiba-tiba langkah wanita itu terhenti saat seseorang menepuk pelan pundaknya membuat Kanira seketika menoleh dan terkejut saat tahu yang berada didepannya saat ini adalah Leon.

"Maaf Nona, apa saya mengejutkan anda?" tanya Leon tak enak saat melihat ekspresi terkejut dari Kanira tergambar jelas pada wajah wanita itu.

"Ah tidak apa-apa Leon! Ada apa?"

"Maaf Nona, sebelumnya saya ingin menjemput anda! Ini atas perintah Nyonya besar!" ucap Leon tegas membuat Kanira mengerutkan keningnya.

Kanira terdiam, sedetik kemudian wanita itu menggeleng tegas, "Aku tidak mau! Biarkan aku hidup di luar tanpa melibatkan siapapun yang berhubungan dengan Mas Nathan!"

"Tapi Nona, ini sangatlah penting! Nona harus ikut dengan saya!"

"Tidak Leon! Aku tidak akan ikut meskipun dengan berbagai alasan yang kau lontarkan!"

Leon menghela nafas panjang, susah sekali membujuk istri dari Tuannya ini yang sangat persis dengan Nathan, keras kepala.

"Nyonya Marissa meninggal dunia, dan hari ini akan dikuburkan Nona!"

Kanira terdiam tak berkutik, matanya berkedip cepat membuat kakinya sedikit lemas, untuk ada Leon yang segera menjadi penyangganya.

"Apa kau berbohong Leon?" tanya Kanira yang membuat Leon menggeleng tegas, seketika membuat air mata menumpuk dipelupuk mata Kanira.

"Tidak Nona! Nyonya Marissa menghembuskan nafas terakhir beberapa menit yang lalu sebelum saya kesini untuk menjemput anda!"

Kanira mengangguk cepat, "Kalau begitu ayo berangkat!"

"Baik Nona!"

•••

Disisi lain, Nathan tampak terdiam menatap tubuh kaku Marissa didepannya itu. Telinganya menangkap suara tangisan Sania, ia tahu Ibunya itu sangat terluka ditambah lagi harus mengetahui masalahnya dengan Kanira membuat Nathan benar- benar merasa bersalah dengan apa yang terjadi saat ini.

"Ayo nak, biarkan Omah dimandikan!" kata Alendro sembari membantu putra sulungnya itu berdiri dari sana, membawanya duduk tidak jauh dari Sania.

"Ayah mengerti Nathan, sekarang bukan waktu yang tepat untuk diam dan tidak melakukan apapun! Apa kau masih ingat dengan permintaan Ayah agar mencari bukti yang lebih kuat dan menyelidikinya lebih dalam? Apakah kau masih ingat?" tanya Alendro yang membuat Nathan menatap Ayahnya itu.

Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang