Jangan Lupa Vote dan Komen 😍
Kanira sudah siap dengan menggunakan sebuah dress berwarna deepblush yang menutupi tubuhnya hingga kebawah lutut, rambutnya ia kuncir kuda hingga memperlihatkan leher putih jenjangnya miliknya. Sangat sederhana dan cantik.
"Kau mau kemana?" tanya Nathan saat melihat penampilan Kanira yang begitu rapi.
"Aku ingin ke makam Ibu dan Ayahku Mas! Apa boleh?"
Nathan mengangguk pelan, "Tentu boleh! Apakah aku harus menemanimu?"
"Tidak usah Mas, aku hanya sebentar saja!"
"Baiklah kalau begitu, biarkan Leon mengantarmu!"
"Tapi Mas aku
"Diantara Leon atau tidak sama sekali Kanira!"
Kanira membungkam, yang terlihat mengangguk kaku saat mata hitam pekat Nathan menatapnya tajam.
"Kau jangan sampai pulang malam, aku tidak mau tahu kau sudah harus dirumah jika selesai maka cepatlah pulang!" ucap Nathan yang membuat Kanira menunduk dan tak lama menganggukkan kepalanya pelan.
"Baik Mas!"
•••
Kanira kini sudah duduk didepan sebuah makam milik Ibu dan Ayahnya. Dua orang penting dalam hidupnya yang pergi meninggalkan Kanira, bahkan jika dipikirkan kebelakang andai orang tuanya tidak meninggal mungkin dirinya tidak akan kenal atau bahkan menikah dengan Nathan.
"Ibu tahu, Kanira sekarang nggak tahu harus gimana Ibu! Kanira merasa kalau kanira itu nggak pantas buat Mas Nathan! Tapi dia selalu memperlakukan Kanira dengan sangat baik Bu, Kanira jadi bingung harus apa. Karena Kanira sudah cinta dengan Mas Nathan...,"
Wanita itu menundukkan kepalanya menatap tanah kuburan di depannya itu, membuat Leon yang berada jauh dibelakang Kanira hanya bisa terdiam saat indra pendengarnya menangkap suara tangisan pilu.
"Dan apa Ayah tahu, kalau aku bukanlah seorang gadis yang baik? Aku..., aku melepaskan keperwamananku pada pria yang bukan suamiku Ayah, tapi lihat Ayah dia bertanggung jawab dan sangat baik padaku, membuatku merasa tak pantas mendapatkan pria sesempurna Nathan,"
Kanira terisak, air matanya tak mau berhenti meleleh membuat Leon langsung menghampiri wanita itu saat tahu hari ini akan turun hujan, melihat langit yang sudah menggelap diatas kepala mereka.
"Apa Nona sudah selesai?" tanya Leon yang membuat Kanira menggeleng pelan.
"Aku boleh minta tolong Leon?"
Leon mengangguk tegas, "Tentu Nona!"
"Boleh kau membeli dua tangkai bunga lili? Aku ingin meletakkan ya di makam Ibu dan Ayahku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)
Ficção Adolescente(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤) Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...