48. Album

220 28 10
                                    

#Author POV#

Osaka - April, 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Osaka - April, 2018

Gadis itu melirik jarum kecil pada jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Jarum menunjuk angka empat. Dari tadi ia sibuk dengan dunianya sendiri sampai lupa waktu dan mengabaikan kondisi sekitar.

'Waktu berjalan sangat cepat. Rasanya seperti aku dikejar-kejar waktu.'

Begitulah yang ada di benak Hwang Eun Bi ketika netranya menyaksikan pemandangan gedung dan sungai dari balik kaca jendela cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah yang ada di benak Hwang Eun Bi ketika netranya menyaksikan pemandangan gedung dan sungai dari balik kaca jendela cafe. Sudah enam bulan lebih ia hidup mandiri di negeri sakura ini. Ia masih ingat jelas ketika pertama kali datang ke tempat ini pohon-pohon tengah berguguran. Sekarang, dedaunan dan bunga sudah mulai bermekaran.

"Annyeong, Sinb-ya! Apa kamu sudah lama menunggu?"

"Konnichiwa, Sana-chan! Aku memang sudah di sini dari siang," balas Sinb menggeser kursinya supaya Sana bisa duduk dengan mudah.

Sudah sepantasnya Sinb bicara menggunakan bahasa Jepang karena ia sedang berada di Jepang. Tidak seperti Sana yang asli orang Jepang justru lebih sering menggunakan bahasa Korea ketika berbicara dengannya. Lucunya, banyak orang-orang yang salah paham, mengira kalau Sinb yang asli Jepang dan Sana lah yang berasal dari Korea.

"Apa kamu mau memesan sesuatu?"

Sinb menggeleng. "Tidak. Tadi aku sudah menghabiskan dua gelas ocha, tempura dan yakitori."

"Oh, ya sudah. Kamu dari tadi sendirian?"

Sinb mengangguk lalu menunjukkan tumpukan buku di sampingnya. Ia menghabiskan waktunya selama empat jam di cafe untuk membaca beberapa buku tentang Broadcasting dan novel Harry Potter. Sejak kesehatannya pulih pasca kraniotomi 2016 silam, ia berjanji untuk tidak menyia-nyiakan waktu dan berusaha memaksimalkan kerja otaknya yang sangat berharga. Ya, salah satunya adalah dengan rajin membaca.

"Pantas kamu sering mendapat nilai tertinggi di antara peserta student exchange lainnya. Ya sudah aku mau pesan dulu."

Benar yang dikatakan Sana. Dari 70 mahasiswa peserta student exchange dari berbagai negara di Asia, Sinb menduduki peringkat lima besar dengan predikat rich performer. Sinb juga satu-satunya mahasiswa Sinkook University yang lolos program pertukaran mahasiswa yang diadakan oleh Osaka University.

MY IDOL (Because I'm Stupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang