39. Happiness

949 104 13
                                    

^ Sekarang aku percaya pada diriku.
Aku akan menemukan kebahagiaan itu.
Melakukan hal yang kuinginkan.
Bahagia karena menjadi diriku sendiri.
Kebahagianku sempurna karena kau di sampingku. ㅡ Sinb ^

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

# Author POV #

Soyeon tak henti-hentinya menghapus air yang keluar dari kedua mata kuyunya. "Eotteoke? Semua tempat sudah kita datangi tapi...."

Sowon memeluk sepupunya yang kini menggelesot di emperan minimarket yang tengah tutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sowon memeluk sepupunya yang kini menggelesot di emperan minimarket yang tengah tutup. Sama seperti Soyeon,ia tidak tahu harus mencari Sinb kemana lagi. Kampus,rumah teman-teman Sinb,cafe yang pernah memperkerjakan Sinb,taman kota,penginapan-peginapan,dan terakhir minimarket milik Seohyun sudah mereka kunjungi. Hasilnya nol besar. Informasi yang didapat dari orang-orang yang sekiranya dekat dengan Sinb juga tidak banyak membantu. Seolah-olah mereka sedang mencari buronan yang kabur dan berpindah-pindah tempat.

"Sebaiknya kita pulang untuk istirahat. Kita belum tidur sejak kemarin. Nanti kita cari lagi." Sowon mengulurkan tangannya,berharap Soyeon mau kembali ke mobil.

"Kau saja. Aku akan mencarinya sendiri." Soyeon berdiri tanpa uluran tangan Sowon. Ia kemudian berjalan pergi. Bagaimana ia bisa istirahat? Yang ada dalam pikirannya hanyalah Sinb dan kesalahan-kesalahannya.

Sontak kedua alis Sowon terangkat. "Kau akan mencarinya dengan jalan kaki?!" serunya.

Tak ada sahutan. Selanjutnya yang ada justru suara dering tanda panggilan masuk dari ponsel Sowon. Akhirnya sembari mengangkat telepon Sowon mengejar langkah Soyeon yang berjalan menuju halte bus.

"Yeoboseyo?"

"...."

"Mwo? Mannayo cafe? Aku segera ke sana."

Panggilan berakhir. Tampak secercah harapan menyelimuti wajah masygul Sowon yang putus asa sejak berita diusirnya Sinb. Gadis jangkung itu pun segera kembali menuju mobilnya.

Sowon menggeleng prihatin ketika melihat Soyeon berjalan gontai di sidewalk menuju halte. Ia tahu sepupunya sangat keras kepala dan penuh ambisi. Apalagi misi kali ini adalah mencari Sinb,orang yang paling berharga bagi Soyeon. Jangankan tidur,minum pun Soyeon enggan. Akibatnya,ia juga harus menahan lapar dan kantuk saat menemani Soyeon mencari Sinb. Lihat saja matanya yang bengkak dan perut yang kempis. Bahkan tadi perutnya sempat berbunyi. Tapi mau bagaimana pun, ia juga mencemaskan Sinb.

Sowon menurunkan kaca mobil ketika mobilnya sejajar dengan langkah Soyeon. "Temanku tahu keberadaan Sinb."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY IDOL (Because I'm Stupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang