9. I Am

1K 116 23
                                    

^ Di titik ini kekecewaanku adalah aku bukanlah dia yang selalu bersinarHwang Eun Bi^

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🎶 I Blame on You by Taeyeon SNSD

#Sinb POV #

Aku membanting pintu penuh emosi hingga dinding dan pintu ikut bergetar saking kerasnya. Kalaupun dindingnya retak aku tetap tak peduli. Hatiku retak saja tak ada yang peduli.

Tanpa ba-bi-bu kujatuhkan tubuh ini ke ranjang.
Detik ini aku menangis. Semua air mata yang telah kubendung beberapa menit yang lalu kutumpahkan hingga deraian air mata menghujani wajah ini. Bahkan hidungku sudah beringus. Kuharap tangisanku ini akan mengurangi luka di hatiku.

Kau harus mencontoh eonnimu yang....

Sudah bodoh,ceroboh,....

Dasar anak tak tahu diri!

Sial! Telingaku saja muak mendengar kata-kata menyakitkan itu,rutukku dalam hati.

Orang tuaku tak pernah sekali pun memikirkan apa yang kurasakan. Tidakkah mereka tahu bahwa kalimat yang mereka lontarkan bagaikan pecahan kaca yang perlahan menyayat hatiku?

Tolong katakan! Pantaskah bila suatu waktu perasaanku berubah menjadi benci terhadap mereka? Membenci orang yang seharusnya kusayangi? Salahkah aku?

Ingin sekali kukatakan pada mereka bahwa ini adalah hidupku. Aku yang menjalaninya dan aku yang menentukan seperti apa diriku yang sebenarnya. Tak peduli dengan sinar di sekelilingku yang tampak lebih terang.

Aku yakin sekurang-kurangnya diriku tentu ada satu hal yang membuatku istimewa. Meski tak seberapa namun setidaknya ada bagian dari diriku yang bernilai dan berharga. Benar bukan?

Jika mereka terus-terusan begini bisa-bisa aku kehilangan kepercayaan pada diriku. Lama-lama aku membenci diriku sendiri dan menyerah begitu saja dengan merelakan kehidupanku.

"Sinb-ya! Tolong buka pintunya!" teriak seseorang sambil menggedor-gedor pintu kamarku.

Aku menarik napas dan berusaha menormalkan suaraku.
"Sampai pita suaramu lepas aku tak akan keluar untukmu. Jadi,menjauhlah dari kamarku!"

Hiks...hiksss...

Aku menangis dan terus menangis. Sekeras mungkin aku menangis aku yakin orang tuaku tetap tak mendengarnya. Mungkin semua indra mereka tertutup oleh rasa kecewa yang mereka miliki terhadapku.

"Mianhae,aku tak tahan lagi. Ini semakin terasa menyakitkan," tangisku memandang fotoku dan So Yeon eonni yang tertempel di dinding.

"Maaf,kurasa aku mulai membenci kalian semua. Maafkan aku," gumamku menggigit bibir bawah.

Tak lama cairan bening lolos dari kedua mataku. "Aku bukanlah anak dan adik yang kalian inginkan. Aku juga tidak mau menjadi robot yang seenaknya diperintah dan dijalankan."

Aku mencoba menutup mataku. Lebih baik aku tidur daripada terus-terusan merasakan pegalnya hati ini. Biarkan air mataku mengering sampai pagi. Kuharap aku akan bermimpi kalau semua rasa sakit ini tidak pernah kurasakan.

#Sinb POV end#

*******

#Author POV #

Tampak gadis berambut pirang berjalan terhuyung menuju kamarnya di lantai dua. Matanya sembab. Tangannya mengepal kuat-kuat.

"Maafkan eonni,Bi-ya! Aku adalah kakak terjahat di dunia ini. Maaf," isak So Yeon memasuki kamar berukuran luas.

MY IDOL (Because I'm Stupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang