47. New Beginning

714 81 21
                                    

^ Meski kenanganku terhapus
Meski aku menjalani hidup seperti tak terjadi apa-apa
Semua ini masih sangat sulit bagiku
Hatiku terasa begitu kosong
Seolah ada bagian dalam diriku yang hilang ^ ㅡ Hwang Eun Bi

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

# Author POV #

[27 Agustus 2016]

Mobil yang dikendarai Hyung Shik berhenti ketika sampai di area Sungai Han tepatnya di kawasan Yeouido park. Ia sengaja membawa putri bungsunya ke sini setelah kontrol kesehatan di rumah sakit. Ia merasa plong mengetahui bahwa kondisi putrinya sudah pulih sepenuhnya dan sudah diperbolehkan beraktivitas normal. Bisa dibilang tadi adalah konsultasi terakhir Sinb di rumah sakit.

"Jadi tempat yang ayah maksud adalah Yeouido Hangang eoh." Sinb melepas seatbelt kemudian turun dari mobil.

Ayah dan anak itu berjalan beriringan sampai di pinggiran sungai. Mereka memutuskan untuk duduk di bangku panjang yang berada tak jauh dari bantaran sungai yang dibatasi langkan bercat putih. Menikmati suasana sore di penghujung musim panas ditemani embusan angin sepoi-sepoi.

Air sungai mengalir tenang di bawah Jembatan Mapo yang panjang membentang menghubungkan Distrik Yeongdeongpo dengan Distrik Mapo. Di seberang sungai terdapat hutan beton yakni gedung-gedung bertingkat yang berdiri kokoh berlatar belakang Gunung Bukhansan yang tampak jelas meski berjarak jauh di sana. Adapun menara Namsan tower menjulang tinggi di tengah-tengah gunung.

Hwang Eun Bi tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Eun Bi tersenyum lebar. Lama tidak ke tempat-tempat seperti ini. Maklum, sudah sebulan lebih netranya hanya melihat bangsal-bangsal rumah sakit dan taman rumah sakit yang tak begitu menarik. Hidungnya juga sudah pengap dengan bau alkohol dan bebauan antiseptic. Kini saatnya ia menghirup udara segar di sini.

"Ini tempat favoritmu kan? Akhir-akhir ini kamu sering mengigau ingin ke tempat ini." Hyung Shik membuka suara.

"Ne, rasanya sudah lama sekali tidak ke sini." Sinb berjalan menuju tepian sungai. Kedua tangannya ia rentangkan. Angin berembus membelai surai pendeknya. Pascaoperasi rambutnya sedikit botak tetapi berkat ramuan penumbuh rambut racikan Dokter Jooheon akhirnya rambutnya bisa tumbuh kembali.

"Maaf, selama ini ayah tak pernah memperhatikanmu. Ini adalah pertama kalinya kita pergi bersama, kan?"

Sinb yang tengah asyik menatap sungai pun berbalik. Ia tersenyum teduh lantas kembali duduk di samping sang ayah.
"Gwaenchana, appa. Geuronde, kenapa tidak mengajak yang lain?"

"Hari ini appa hanya ingin bersama putriku yang satu ini." Satu tangan Hyung Shik mengelus lembut surai putrinya. Seingatnya hal seperti itu ia lakukan terakhir kali dulu sekali saat Sinb masih balita. Waktu itu ia berusaha menwnangkan Sinb yang menangis di taman bermain karena jatuh dari ayunan.

MY IDOL (Because I'm Stupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang