36. Flashback

1K 125 32
                                    

^ Angin tak dapat ditangkap,asap tak dapat digenggam. Rahasia tak selamanya dapat disembunyikan, suatu saat akan terungkap. ^

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Mobil Jungkook menepi di kawasan perumahan yang cukup padat. Jungkook melepas sabuk pengamannya kemudian memastikan keadaan gadis yang duduk di sebelahnya.

Perasaan iba muncul kala pemuda itu mendapati Sinb yang tampak tertekan dengan blank face dan air mata yang mengering di kedua pipinya. Ia memang tak begitu tahu kehidupan sang gadis dengan segala permasalahannya. Meski begitu, ia cukup mengerti betapa kacaunya perasaan Sinb sekarang. Jungkook menghela napas,memikirkan segala cara untuk membantu sang gadis. Ia tak mau Sinb semakin rapuh dan menyerah begitu saja.

"Kau yakin tidak ingin kembali ke rumah?" tanya Jungkook untuk yang sekian kalinya.

Sinb hanya menggeleng dengan bibir terkatup rapat. Pikirannya kosong. Lebih tepatnya dia sedang tidak ingin memikirkan apapun saat ini.

"Tidak ada pilihan lain. Aku hanya bisa membawamu ke rumah bibiku. Kau mau kan?"

Kali ini Sinb terpaksa mengangguk. Ia mau dibawa ke rumah siapapun itu asalkan aman untuknya. Dan tentunya pemilik rumah mau menerima kehadirannya.

Selepas keduanya turun dari mobil Jungkook menggandeng tangan Sinb. Mereka berjalan berdampingan menaiki banyak anak tangga hingga akhirnya sampai di teras sebuah rumah yang letaknya berada di gang sempit yang menanjak.

Ada banyak pertimbangan yang mendasari kenapa Jungkook membawa Sinb ke rumah bibinya. Pertama,Sinb tidak mau pulang ke rumah. Kedua,mustahil membawa wanita ke dorm Bangtan. Ketiga,ia belum punya satu pun apartemen dan rumah di Seoul. Keempat,ia tahu bahwa Sinb bekerja di minimarket milik bibinya jadi kemungkinan besar bibinya mau menerima Sinb.

 Keempat,ia tahu bahwa Sinb bekerja di minimarket milik bibinya jadi kemungkinan besar bibinya mau menerima Sinb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa kali menekan bel,penghuni rumah bercat hazelnut itu akhirnya membukakan pintu. Wanita paruh baya bernama Seohyun langsung membelalak mengetahui kedatangan keponakannya bersama gadis yang belum lama ini menjadi karyawannya. Keterkejutannya berubah menjadi kekhawatiran setelah mengamati kedua insan tersebut.

Jungkook terluka di bagian sudut bibirnya dan sedikit berdarah. Seohyun yakin Jungkook baru saja berkelahi.

Seohyun mengira Sinb kedinginan meski mengenakan jaket padahal gadis itu masih gemetar. Dahi kirinya lebam dan rambutnya berantakan. Matanya sembap jelas sekali kalau dia habis menangis. Seohyun jadi berpikiran macam-macam.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Mengabaikan segala pertanyaan dalam benaknya,tanpa bicara banyak Seohyun segera menggiring Jungkook dan Sinb masuk ke rumahnya. Lagipula udara di luar dingin dan ia sadar keponakannya adalah idol yang bisa saja dikuntit paparazzi tak bertanggung jawab.

MY IDOL (Because I'm Stupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang