^ Good friends are like stars. You don't always see them,but you know they're always there. ^
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
[13 Juni 2016,Sinkook University]
#Sinb POV#
Buku setebal bantal yang berjumlah 1006 halaman kugeletakkan di depanku. Aku mengucek mataku lalu menguap lebar. Mataku terasa perih membaca materi-materi Pengantar Ilmu Komunikasi yang tak mungkin kuhafal. Memahami kalimatnya juga tidak apalagi menghafalnya,tentu saja tidak. Yang ada malah aku mengantuk.
Aku menghela napas kemudian menelengkan kepala di atas meja. Rasanya aku sudah tidak sanggup lagi meneruskan tugas-tugas yang semakin bergelimpangan ini.
Ada tugas wawancara dari Dosen Suho yang hampir deadline dan tugas portofolio lainnya. Masih banyak yang harus kuselesaikan.
"Hwaiting Sinb-ya!" suara itu terdengar di belakangku. Tanpa perlu menoleh aku sudah tahu siapa pemilik suara yang mirip suara anak kecil itu.
"Apa aku salah jurusan?" rengekku masih menyandar di meja.
"Aniyo. Kau hanya belum terbiasa mengasah bakatmu." Eunha duduk di depanku.
"Bakat?" Aku lantas tertawa seraya menutup buku yang telah kubaca. "Bakat apa yang kumiliki? Aku hanya bisa menyusahkan orang lain saja," lanjutku tersenyum getir.
"Berhenti berkata seperti itu! Kupikir bakatmu ada di bidang fotografi dan broadcast. Hasil fotomu selalu bagus. Jika mem-video juga bagus."
Mengembalikan posisi dudukku,aku menatap Eunha ragu. "Geurae?" (Benarkah?)
"Ne." Eunha mengangguk seraya memamerkan deretan giginya. "Geureondae,kenapa kau tidak mencoba masuk ke Jurnalistik Fotografi Club saja?"
Jurnalistik Fotografi Club dia bilang? Itu adalah perkumpulan mahasiswa Fakultas Sos-Pol khususnya Prodi Ikom yang tertarik dengan jurnalistik khususnya dalam hal potret memotret. Aku tahu club ini sangat populer di antara club lainnya. Tapi dari awal semester satu ini aku belum ada keinginan untuk bergabung.
"Mollayo. Memangnya kau join?" tanyaku membenarkan rambutku yang sedikit berantakan.
"Aku baru akan bilang pada ketua club-nya kalau aku ingin join. Apa kau tahu siapa ketuanya? Dia adalah mahasiswa yang terkenal di seluruh prodi Ilmu Komunikasi bahkan se-fakultas. Kau pasti tahu kan?"
Jujur aku belum terlalu mengenal para namja di universitas ini. Namja di kelasku saja baru beberapa yang kukenal.
"Siapa namanya?" tanyaku.
"Ong Seongwoo."
Aku menggeleng. Sepertinya aku pernah mendengar namanya tapi tidak tahu yang mana orangnya. Kata teman-teman sekelasku dia tampan dan humoris. Mereka juga menyukainya bahkan mengidolakannya. Aku jadi penasaran seperti apa Ong Seongwoo itu.
"Kau pasti belum makan. Wajahmu pucat. Apa kau sakit?" Eunha mendekat lalu termometer alaminya mengecek suhu dahiku.
"Aniyo. Aku hanya kurang tidur saja," jawabku bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL (Because I'm Stupid)
FanficCover by @Niapple_red15 Bagai mendapat durian runtuh, Sinb mendapat tiket fanmeet BTS VVIP dari So Yeon-eonninya- di hari ulang tahunnya. Berharap pertemuannya langsung dengan sang idola akan membawa keberuntungan untuknya tetapi pada kenyataannya m...