Setelah tahu kalau Dani adalah adik dari Yashaka Saskara, aku jadi berpikir, pasti gen keluarga mereka bibitnya bagus.
Sumpah, Daniswara Mahendra itu juga ganteng. Badannya nggak terlalu well built tapi tetep enak kalau buat sandaran. Barangkali gue lelah mengejar Ayash, gue mau sandaran aja di pundaknya Dani.
Bercanda ya.
Aku bukan perempuan yang suka nempel sana sini kok. Sekali mau satu itu ya pokoknya harus satu itu!
Darah juang di dalam diriku tiba-tiba begejolak bak kapal yang bergoyang-goyang atas ombak pantai.
Apaan sih Si? Dari kemarin otak lo jadi ogeb mulu. Sadarlah, Sadarlah, Sesilina Padila nggak mungkin begini.
Aku curiga ketempelan kuntilanak genit di sekitar sini.
Oke skip. Mari fokus ke Ayash. Cowok seganteng Ayash mana mungkin nggak disukai kaum hawa di dunia. Mungkin di dunia lain Ayash juga banyak fans hantunya nih. Bisa jadi kan?
Orang ganteng begitu. Sampai-sampai gue punya saingan yang namanya Rani sama Siti.
Dear Rani dan Siti. Kalian bakalan kalah sama Sesilina Padila. Blanca Padilla aja kalah cantik sama aku. Jadi untuk Mbak-mbak desa hush hush. Beri jalan buat Queen Sesilina Padila!
Gue tersenyum tanpa sadar gue sedang du depan rumah dan memegang sapu lidi.
"Mbak Sisi nyapu?"
Der!
Ada petasan yang seakan merayakan pertemuan dua bola mata kami.
Itu Ayash! Dengan seragam warna cokelatnya.
Aku memegang gagang sapu erat-erat saking senengnya. Tapi sayang sekali mulutku tiba-tiba jadi kaku. Aku nggak bisa berkutik. Rasanya seperti jadi batu.
Ayash tersenyum.
Aduh please ini masih pagi! Kalau vitamin paginya kayak gini siapa yang nolak sih?
"Biasanya yang nyapu ada bulik yang bantu di rumah. Sekarang gantian kamu ya?"
Aku hanya bisa menggangguk dan Ayash tersenyum manis lagi padaku. Senyumnya itu Ya Tuhan. Nggak tahan mau teriak, tapi mulutku seperti terkunci.
"Oh iya surat izin ganti domisili udah dibawa ke Kabupaten belum, Mbak Sisi?"
Aduh aduh, hatiku.
Dia panggilnya Mbak Sisi.
Ingin menangis bahagia rasanya dipanggil sama Ayash begitu.
Aku menggelengkan kepala padanya saking sulitnya diriku untuk mengucap sepatah dua patah kata.
"Segera aja diurus. Kalau nanti diperlama, bilang aja kamu adiknya Yashaka, nanti pasti di duluin."
Aku benar-benar kikuk dibuatnya. Apalagi penampilanku sekarang ini, hanya memakai piyama tidur, sandal jepit dan rambut yang aku ikat kasar. Mana belum mandi lagi!
Haduh Sisi berantakan banget sih lo!
"Nanti kalau ada apa-apa butuh yang anter-anter ada Dani di rumah. Suruh aja dia, nanti kalau nggak mau biar Bude yang telpon Dani," ujarnya sambil mengenakan helm.
Aku mengangguk kembali.
Kemudian Ayash menaiki motor besar warna hitamnya, yang kalau nggak salah tebak itu Yamaha MT-25.
"Duluan ya Mbak Sisi," pamitnya sambil tersenyum ramah yang hanya gue angguki.
Aku melihat Ayash dari dia memasang helm, lalu naik ke motor, kemudian membuka kaca helm-nya untuk berpamitan padaku, dan menyaksikan bagaimana Ayash pergi dari halaman rumahnya dan melewati rumahku. Tidak ada sedetikpun aku melewatkan semua gerak-gerik Ayash pagi ini.
Setelah Ayash pergi aku langsung melompat-lompat girang sambil berputar-putar ala film india.
Aku senang sekali! Pagi ini dapat vitamin A alias Ayash!
"Udah kayak jadi istrinya," gumamku pelan sambil memegangi kedua pipi yang sudah pasti merona.
"Gimana kalau jadi istrinya beneran ya? Mungkin 24 jam aku gandeng terus!"
"AAAAAA HAPPY BANGET!" ujarku lagi sambil bersenandung ria, dan berputar-putar di halaman depan rumahku yang luas ini. Bahkan setelah menyapu seluruh halaman pagi ini, rasa lelahku terbayar dengan melihat Ayash.
Tapi sayangnya kenapa sulit sekali untuk aku bicara atau membalas ucapan Ayash. Padahal dikampus dulu aku terkenal centil dan suka godain temen-temen cowok yang ada di kelas.
Dan sekarang? Diajak ngomong sama Ayash aja bibirku seakan nggak bisa digerakkan, badanku membantu.
Ya Tuhan. Apa maksud semua ini kalau bukan Ayash jodohku.
Iya kan Tuhan? Ayash pasti jadi jodohnya Sesilina Padila kan?
Kalau bukan kenapa engkau buat aku jadi kikuk dan terlihat bodoh di depannya?
Aku yakin Ayash pasti jodohku!
Bismillah, bulan depan dilamar Ayash.
Rani, Siti, mundur sana hush-hush. Ayash bakal jadi punyanya Sesilina Padila!
***
Pendek dulu nanti kita sambung lagi yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Clumsy Sisi
RomanceMama bilang kalau menantu idamannya itu harus PNS. Kalau usaha peternakan yang diwariskan oleh orangtuaku bangkrut, paling tidak masih ada suami yang punya penghasilan tetap dan stabil. Dan Ayash adalah nama laki-laki pilihan orangtuaku. Katanya, Ay...