"Dan?" panggilku."Yo, Mbak?"
"Itu tadi anaknya Ayash?"
"Ya sopo meneh, Mbak?"
"Hah?" tanyaku tak paham.
"Ya siapa lagi, Mbak!" ujar Dani lagi dengan intonasi lebih keras.
"Mamanya ke mana?"
"Kenapa tadi nggak langsung tanya langsung sih, Mbak?"
"Ya nggak enak lah!" seruku.
"Nggak apa-apa padahal. Iseng tanya, anaknya umur berapa terus nerabas dikit-dikit sama statusnya," jelas Dani.
"Nggak ah. Nggak sopan."
"Nggak sopan, apa nggak bisa ngomongnya? Soalnya tak gatek-gatekne kowe yen karo Mas Ayash langsung koyo wong gagu. Isone mung ha ho heh.*"
(* Soalnya aku perhatiin kamu kalau sama Mas Ayash langsung kayak orang gagu. Bisanya cuma ha ho heh)
Ya gimana, Dan... Mas kamu modelnya bikin ambyar gitu. Mana kuat hati ini menahanan gejolak mau dapat jodoh kayak Ayash? Mana tahan. Godaannya luar biasa, ngalahin hot-nya Kang Younghyun. Kang Younghyun, I'm sorry. Goodbye, I'll go to Ayash, yang lebih lokal.
Tapi kok duda?
Apa malah bukan duda? Tapi statusnya masih laki orang?
PLEASE NO!
"Terus Mamanya ke mana, Dan?"
"Minggat," jawabnya santai.
"Hah? Seriusan kamu?!" Aku benar-benar kaget.
Seganteng Ayash ditinggal minggat sama istrinya. WTH!
Kalau aku dapet Ayash nih ya, aku kekepin 24 jam biar nggak digondol cewek lain.
"Seriusan,, Mamanya Lila minggat jadi TKI di Arab," terang Dani lagi sambil meminum teh sisri rasa gula batu plastikan yang katanya dia beli di depan puskesmas.
"Hih? Anjay! Duda apa udah cerai statusnya?"
"Nek duda kowe gelem?*"
(* Kalau duda kamu mau?)
Waduh.
Gimana dong? Gas nggak?
"Terus Rani sama Siti tetep mau juga sama Ayash? Hmmm. Re-thinking dulu lah kalau aku. Masa iya aku sama duda. Baru 23 tahun, Dan. Masih panjang untuk jadi istri seorang duda. Ya meskipun hot duda ye."
Masih dengan teh sisrinya Dani merespon, "Yaudah sama aku aja, Mbak. Aku Agustus 22 tahun juga nih. Status sedang mencari pacar. Mau piye?"
Aku memperhatikan tampilan Dani. Lo ganteng sih. Tapi gatengan Mas Ayash. Kalau aja Ayash didn't exist maybe I'll be your girlfriend.
Dani beneran ganteng, tapi kayaknya bukan style aku aja. Dani gemes-gemes manis, cocok buat jadi selingan aja.
"I know kok, Mbak. Aku bukan target pasarmu kan? Tapi bisakah kau melihatku?" tanya Dani dramatis.
Ngajakin main drama dia. Oke.
"Maafkan aku, Dan. Aku tak dapat bersamamu karena Duda lebih oke, dan berpengalaman," balasku yang membuat Dani tersedak sampai terbatuk-batuk. Aku hanya tertawa puas melihatnya tersiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clumsy Sisi
RomanceMama bilang kalau menantu idamannya itu harus PNS. Kalau usaha peternakan yang diwariskan oleh orangtuaku bangkrut, paling tidak masih ada suami yang punya penghasilan tetap dan stabil. Dan Ayash adalah nama laki-laki pilihan orangtuaku. Katanya, Ay...