BAGIAN 21🍒

12.2K 1.2K 227
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

******

Sunyi

Ruangan itu mendadak sunyi setelah mendengar ucapan Quen, Kenzie hanya mengumpati dirinya di dalam hati. Bodoh sekali membahas hal yang seharusnya dia rahasiakan.

"Gue adik lo bukan sih bang?" tanya Quen tajam.

"Tanpa gue jawab, Lo juga tau itu." balas kenzie tak kalah tajam.

Bugh

"Tau lah bete!" Quen menendang tubuh Kenzie menjauh darinya.

"Gini amat punya adek." ringis Kenzie memegang perutnya.

Brakk

Pintu ruangan dibuka dengan kasar oleh seseorang.

"Heh curut Lo gak papa?!" tanya Arkan yang mengguncang guncang kan tubuh Quen.

"Arkann! gw gapapa! lepas!!" Quen mencekal tangan Arkan pada kedua bahunya.

"Gw kira Lo sekarat, pas liat Kenzie gendong Lo kesetanan keluar mobil." ucap Arkan.

"Lo ngapain di rumah sakit?" tanya Kenzie bingung.

"Lo tau lah nyokap gw dokter disini." jawab Arkan membusungkan dadanya membuat Quen berdecak malas.

"Curut seriusan Lo gak kenapa napa?" Arkan sekali lagi memastikan keadaan Quen.

"Gw kenapa napa, gak ada ruginya di lo!"

"Heh rugi di gw! Gak ada yang ngajak war lagi nanti." goda Arkan menarik turunkan alisnya.

Plak

"Mau gue mutilasi lo?" sungut Quen sebal.

Cklek

Pintu ruangan dibuka oleh dokter diikuti beberapa perawat dibelakangnya.

"Bagaimana kondisi anda?" tanya dokter sambil mengecek keadaan Quen.

"Gak ada rasa dok, biasa aja."jawab Quen datar.

"Pftttt-"

Plak

Geplak kan maut Kenzie kembali diterima oleh arkan, dia yang paham akan maksud Kenzie menutup rapat mulutnya menahan tawa saat mendengar jawaban Quen tadi.

Dokter itu tersenyum."anda sudah boleh pulang besok pagi dan jangan lupa diminum resep obat yang sudah saya kasih, agar ingatan ada segera pulih kembali. Kalau begitu saya permisi dulu." jelas dokter dan keluar dari sana.

"Ingatan? Maksudnya apa bang?" bingung Quen.

Kenzie menghela nafas panjang."nanti gue jelasin, tapi kalo lo udah baikan." jawab Kenzie.

Arkan yang melihat interaksi antara kakak dan adik itu hanya ber oh ria saja. Dia juga tidak tau dan tidak mau ikut campur dalam urusan itu, yang terpenting kawan stress nya tidak kenapa napa.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang