BAGIAN 27🍒

11.3K 1.2K 82
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

******

Terlihat seorang pria dengan kondisi yang sangat mengerikan. Sekujur tubuhnya sudah penuh dengan darah ditambah lagi air panas yang terus mengalir dari atas mengenai kulit nya. Menciptakan sensasi panas disertai rasa sakit yang teramat sangat sampai kulitnya mengelupas.

Seorang pria duduk sambil menghisap rokok hanya menatap puas ke arah musuh yang sudah terlihat tidak berdaya. Dia berdiri dan berjalan mendekat ke arah pria yang sedang berada di ujung maut.

"Bagaimana tuan Adithama yang terhormat?" tanya Edgar dengan nada mengejek.

"Kau benar benar gila!" desis Thama yang merasakan rasa sakit teramat sangat.

"Kau yang memulai dan membuat putri ku koma! Ini semua belum ada apa apanya." sahut Edgar dengan  santai.

"Kau mau apa hah?!" tanya Thama.

"Mau apa? Hahaha... aku hanya ingin kehancuran mu, Itu saja." jawab Edgar.

"Gila"

Edgar hanya tersenyum miring dia memerintahkan anak buah nya untuk melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Adithama. Dia tidak ingin pria itu mati begitu saja sebelum merasakan permainan yang sangat panjang dari nya.

"Bawa dia ke ruang tahanan." perintah Edgar.

"Lepaskan saya sialan!!" umpat Thama.

"Jangan banyak bicara pria bau tanah!"

"Cepat bawa dia pergi!" ulang Edgar menatap tajam anak buah nya.

****

Pagi ini Ara bangun dengan kondisi terbilang cukup tidak memungkinkan untuk berangkat ke sekolah. Sekujur tubuhnya menggigil bahkan untuk sekedar bangun dari tidurnya Ara tidak kuat.

"Bunda..." lirih Ara.

Tok tok tok

"Ara sayang" panggil Rea.

"Sayang ayok bangun nanti kamu telat sayang." panggil Rea sekali lagi.

Tidak ada jawaban dari dalam dan Rea memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Ara.

Cklek

"Ara" panggil bunda menuju kasur dimana Ara masih berada di bawah gulungan selimut.

"Astaghfirullah kamu sakit sayang!" panik bunda memegang tubuh Ara yang sangat panas disertai tubuh nya yang menggigil.

"Bunda" gumam Ara.

"Shuttt sayang ayok kita kerumah sakit." ucap Rea.

Ara menggeleng kecil."Ara gak mau." tolak nya.

"Sayang" Rea mencoba membujuk Ara.

"Ara cuma butuh istirahat sebentar bunda Ara gak sakit." elak nya.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang