BAGIAN 11🍒

14.7K 1.4K 414
                                    

HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Sekarang di mansion terjadi suasana tegang saat melihat tatapan mata Edgar kepada seorang William Maxime

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang di mansion terjadi suasana tegang saat melihat tatapan mata Edgar kepada seorang William Maxime.

"Mama kira kira berapa detik lagi?"bisik Quen pada mama yang berada disebelah nya kemudian membuka ponsel nya saat notif masuk.

Ting

"Mama juga ga-"

"HUAAAAAA!!"

Mereka semua kaget saat mendengar teriakan Quen secara tiba tiba.

"MAMAA HIKS IKO HIKSS MAMA!!"Quen menangis menubruk tubuh sang mama.

"Kenapa sayang?"tanya mama dengan wajah khawatir.

Quen tak menjawab dan terus menangis mereka yang berada disana menjadi khawatir terutama sang Edgar yang tiba tiba menatap tajam adiknya.

"Kau apakan putri ku?"tanya Edgar Quen dengan nada dingin.

William yang kaget mendengar tuduhan sang kakak langsung menggeleng."hey kak aku tidak tahu."jawab nya.

Edgar langsung menghampiri sang putri dan mengangkat tubuh sang putri kedalam gendongannya.

"Iko hikss Iko..."

Kenzie yang baru saja membuka ponsel mengerti maksud Quen."kucing Arkan mati."kata Kenzie.

"Hikssss Iko huaaa..."

"Shuttt udah sayang,"ucap papa dengan nada lembut.

Mereka yang menyaksikan interaksi antara anak dan ayah hanya tersenyum hangat, jarang jarang seorang Edgar Emilliano Addison yang dikenal tegas bahkan dengan keluarga nya sendiri menjadi sangat  lembut, momen yang sangat langka pikir mereka.

"Hikss mau ke tempat ikoo!!"

Kenzie berdiri mengambil kunci mobil kemudian mengambil alih Quen dari gendongan papa dan menggendong nya ala bridal style membawa menuju mobil.

Selama di mobil Quen hanya menangis sesenggukan.

****

"Kucing gue van..."lirih Arkan pada Revan.

"Elah kucing doang bisa beli lagi."celetuk Chika mendapat tatapan sengit dari Arkan.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang